Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusunawa Khusus Buruh, Bupati Pikirkan Aspek Susila

Kompas.com - 15/04/2015, 11:01 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com — Rumah susun sederhana sewa (rusunawa) bagi pekerja yang akan dibangun di Ungaran, Kabupaten Semarang, terdiri dari dua blok. Satu blok diperuntukkan bagi pekerja yang masih lajang dan satu blok lainnya diperuntukkan bagi pekerja yang sudah berkeluarga.

Rencananya, rusunawa yang akan dibangun di Kelurahan Gedanganak tersebut dapat menampung sekitar 320 orang. Terkait hal itu, Bupati Semarang Mundjirin telah meminta kepada Menteri Tenaga Kerja M Hanif Dhakiri untuk memisahkan rusunawa perempuan dan rusunawa laki-laki karena berpotensi menimbulkan masalah kesusilaan.

"Kita sempat minta Pak Menteri agar dipikirkan antara lelaki dan perempuan. Kalau satu blok laki-laki campur dengan perempuan apa tidak berisiko. Itu nanti akan dipikirkan," ujar Bupati, Rabu (15/4/2015).

Pemkab Semarang, ujar Mundjirin, akan melengkapi rusunawa tersebut dengan membangun tempat kuliner. Ia menyebutkan, di sekitar Gedanganak ada sekitar 15.000 buruh.

Kepala DPU Kabupaten Semarang Totit Oktoriyanto menambahkan, pembangunan rusunawa akan menempati lahan seluas 10.715 meter persegi. Ada dua blok rusunawa dengan ketinggian lima lantai.

"Jumlah kamar unit satu untuk lajang sebanyak 104 unit dengan tipe 24, sedangkan 94 unit untuk keluarga tipenya 36. Biaya pembangunan rusunawa dari pemerintah pusat, tapi nanti setelah bangunannya diserahkan ke Pemkab Semarang otomatis biaya perawatannya ditangani pemkab," ujar dia.

Sebelumnya, Hanif Dhakiri mengatakan, setiap unit rusunawa akan dilengkapi furnitur, termasuk fasilitas parkir, listrik, dan air. Dia juga mengaku akan mendorong Pemkab Semarang untuk mengembangkan fasilitas sosial dan fasilitas umum lainnya.

"Dengan adanya perumahan yang semakin dekat dengan kawasan industri atau tempat kerja secara otomatis akan menekan biaya transportasi para buruh," kata Hanif di Ungaran, Selasa kemarin.

Hanif mengatakan, peletakan batu pertama pembangunan rusunawa di Ungaran oleh Presiden Joko Widodo tidak sekadar simbolisasi. Artinya, peletakan batu pertama langsung dilanjutkan pembangunannya. (Baca: Pemerintah Bangun 10.000 Rusunawa bagi Buruh di 14 Provinsi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com