Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua SD di Ambon Disegel, Ratusan Siswa Telantar

Kompas.com - 11/04/2015, 15:49 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis


AMBON, KOMPAS.com — Dua sekolah dasar (SD) di kawasan Galunggung, Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Ambon, yakni SD Negeri 64 dan SD Inpres 50, disegel oleh pemilik lahan, Sabtu (11/4/2015).

Penyegelan dilakukan pemilik lahan dengan cara menggembok pintu masuk kedua sekolah tersebut. Di depan sekolah juga dipasang tanda larangan yang bertuliskan sekolah ini telah disegel.

Akibat penyegelan itu, siswa dua sekolah yang berjumlah lebih kurang 700 siswa itu terpaksa harus telantar dan tidak bisa belajar.

Kepala Sekolah SD Negeri 64 Ambon Abdul Wahab Sanaki mengaku, penyegelan dilakukan pemilik lahan hanya beberapa saat setelah aktivitas sekolah akan berlangsung.

Dia pun menyayangkan penyegelan tersebut karena penyegelan dilakukan saat ratusan siswa di sekolah itu akan menghadapi ujian sekolah dalam bulan ini.

“Penyegelan ini memang terkait dengan kepemilikan lahan. Namun, yang sangat disayangkan penyegelan terjadi saat ratusan siswa di sekolah ini akan menghadapi ujian sekolah,” ungkap Wahab.

Dia mengaku, sebelumnya, pemilik lahan lewat kuasa hukumnya telah menyurati pihak sekolah sejak 2010 lalu. Surat itu berisi permintaan penyelesaian lahan yang saat ini ditempat sekolah. Tak hanya melalui surat, pihak pemilik lahan juga beberapa kali melakukan pendekatan dengan sekolah, tetapi karena keterbatasan anggaran, pihak sekolah tidak mampu berbuat apa-apa.

“Surat mereka terakhir itu dilayangkan pada 6 April 2015 kemarin, tembusannya ke Gubernur Maluku, Wali Kota Ambon, dan juga Ketua DPRD Kota Amon,” katanya.

Menurut dia, pihak sekolah selama ini telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Ambon terkait masalah tersebut, tetapi sejauh ini belum ada respons untuk penyelesaian masalah tersebut,

”Kami bukannya dia dengan masalah ini, kami beberapa kali telah berkoordinasi dengan Pemkot, tapi belum juga direspons,” ujarnya.

Kepala SD Inpres 50 Uni Saol berharap Pemkot Ambon dapat menyelesaikan masalah tersebut sehingga siswanya tidak dikorbankan. Dia pun berharap pengertian dari pemilik lahan atas nama Josina Maria Soissa agar dapat mempertimbangkan langkah penyegelan yang dilakukan.

“Kami hanya bisa berharap Pemkot dapat melihat masalah ini, dan bagi pemilik lahan kiranya dapat mempertimbangkan langkahnya karena kasihan yang menjadi korban adalah para siswa,” pintanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com