Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak ISIS, Warga Sulut Galang 100.000 Tanda Tangan

Kompas.com - 30/03/2015, 21:59 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MANADO, KOMPAS.com -- Kekhawatiran akan semakin meluasnya pengaruh Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) serta masuknya paham radikalisme lain, membuat ribuan masyarakat Sulawesi Utara mengalang dukungan penolakan ISIS dan paham radikalisme. Dukungan dilakukan melalui 100.000 tanda tangan.

Pembubuhan tanda tangan di atas baliho yang bertuliskan "100.000 tanda tangan tolak ISIS dan paham radikalisme di Indonesia" itu dilakukan saat apel Gerakan Bela Negara di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Kampus Sulut, Tampusu, Minahasa, Senin (30/3/2015).

Gubernur Sulut Sinyo Harry Sarundajang bersama Wagub Djouhari Kansil turut menandatangani baliho. Begitu juga Wakil Ketua Komisi 2 DPR Riza Patria, Anggota VI BPK-RI Bahrullah Akbar, unsur Forkopimda Sulut dan Bupati Minahasa Selatan Tety Paruntu, Wali Kota Tomohon Jimmy Eman dan Wakil Wali Kota Bitung Max Lomban.

Direktur IPDN Sulut Roosje Kalangi mengatakan bahwa gerakan bela negara ini dimulai dari kampus ke kampus. Gerakan berkoordinasi melalui perguruan tinggi negeri maupun swasta untuk menolak segala macam bentuk paham yang tidak sesuai dengan Pancasila dan UUD RI.

"Kami yang ada di Sulut telah berkomitmen dalam gerakan bela negara untuk menolak paham ISIS baik di Sulut maupun di Indonesia," kata Kalangi.

Apel yang diikuti oleh berbagai komponen masyarakat serta Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia, Pradja IPDN, anggota TNI dan Polri juga diisi dengan pembacaan lima alasan Sulut menolak ISIS. Gubernur Sulut SH Sarundajang mengakui penandatanganan bersama menolak gerakan ISIS tersebut merupakan kegiatan yang bernilai dan bermakna strategis.

“Implementasi dalam setiap langkah dan sendi kehidupan bermasyarakat, senantiasa berdiri kokoh tampil terdepan dan terus mengangkat panji mempertahankan jati diri bangsa Indonesia,” kata Sarundajang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com