Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Hilang, Fauzan Bilang Akan Bekerja sampai Ibunya Bisa Umrah

Kompas.com - 25/03/2015, 18:58 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis


PAMEKASAN, KOMPAS.com — Fauzan, warga Dusun Gedungan, Desa Branta Tinggi, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, ditemukan tewas terapung, Rabu (25/3/3015). Jasadnya ditemukan memutih setelah sejumlah nelayan melakukan pencarian sejak Fauzan dinyatakan hilang saat melaut di perairan Desa Padelegan, Kecamatan Pademawu, Selasa (24/3/3015).

Budi Cahyono, anggota tim SAR Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, menjelaskan, pencarian korban dilakukan selama dua hari sejak diinformasikan hilang. Pada hari pertama, sebanyak delapan perahu nelayan dikerahkan sampai menjelang malam hari. Namun, hasilnya nihil.

"Pukul 14.30 WIB tadi, jasadnya ditemukan dalam keadaan terapung dan langsung kita evakuasi ke darat," ujar Budi.

Dia menambahkan, jarak antara lokasi ditemukannya perahu korban dan jasad korban sekitar satu kilometer. Setelah berhasil diangkat, jasad korban langsung diserahkan kepada keluarganya.

Pada jasad korban, belum ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan yang menyebabkan korban jatuh ke laut.

Sebelumnya diberitakan, Fauzan berangkat mencari ikan menggunakan perahu milik Kusairi, Selasa kemarin, pada pukul 05.00 WIB. Dua jam kemudian, perahu yang digunakan korban ditemukan tanpa pengemudinya.

Perahu yang digunakan korban kemudian ditarik ke pinggir oleh petugas Syahbandar Pelabuhan Kelas III Branta. Para nelayan, yang kenal dengan perahu yang digunakan korban, kemudian menghubungi pemiliknya, Kusairi, yang tak lain tetangga korban sendiri.

Kusairi yang ikut dalam pencarian jasad Fauzan mengatakan, korban sudah dilarang untuk pergi melaut. Kusairi sempat berpura-pura mengatakan kepada Fauzan bahwa ada kerusakan pada badan perahu. Namun, korban masih memaksa melaut saat Kusairi ke luar rumah. Sebelum berangkat, korban berpamitan kepada ibunya, saudara-saudaranya, dan kakeknya.

"Fauzan memang berniat akan terus bekerja sampai ibunya bisa berangkat ibadah umrah," ungkap Kusairi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com