Jasad Bayi Perempuan Ditemukan Terapung di Hutan Bakau

Mayat bayi itu pertama kali ditemukan Firman (26), warga Kelurahan Anggoya, Kecamatan Abeli. Saat itu, dia hendak mengambil makanan kambing milik bosnya.

"Sekitar jam 3 tadi saya turun ke laut langsung lihat ada bungkusan hitam terbuka sedikit, pas saya buka isinya bayi," tuturnya.

Karena kaget dan sedikit takut, Firman memanggil warga yang berdomisili di dekat kawasan hutan bakau. Kemudian warga menghubungi kantor Polsek Poasia, untuk dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Kapolsek Poasia, Komisaris Polisi (Kompol) Baharuddin, mengatakan setelah menerima laporan warga, pihaknya langsung menuju lokasi. Dia memperkirakan, bayi tersebut dibuang sekitar tiga jam setelah dilahirkan.

Bayi tersebut dibuang orang tua masih sempat hidup, tetapi karena di lokasi itu sedang pasang, maka air laut masuk ke dalam telinga dan mulut bayi itu hingga akhirnya nyawanya tidak bisa tertolong.

"Badannya masih merah, ari-arinya masih utuh. Bayi ini kita perkirakan berumur 3 jam sebelum ditemukan meninggal," tambah Baharuddin.

Saat petugas kepolisian tiba, air laut sudah surut. Jarak pohon bakau dengan jalan raya sekitar empat meter.

Setelah dilakukan olah (TKP), mayat bayi tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk keperluan otopsi. Baharuddin menjelaskan, pelaku pembuang bayi belum diketahui. Namun demikian pihaknya akan melakukan penyelidikan.