Mahasiswa itu menggeber gas sepeda motor sehingga menimbulkan suara bising. Meskipun sudah diingatkan warga karena mengganggu, mereka tidak menghiraukan.
"Kejadiannya jam empat sebelum subuh. Ada dua orang boncengan motor RX King, sampai di depan warung, dia mbleyer-mbleyer (menggeber gas) motornya. Karena terganggu, warga mencegatnya untuk diingatkan. Kelihatannya mereka mabuk," kata Supriyono, saat ditemui di Mapolres Semarang, Minggu (15/3/2015).
Warga Karang Duren, Tengaran, Kabupaten Semarang, itu, menduga kedua mahasiswa itu tidak terima atas teguran warga sehingga mereka memanggil teman-teman mereka yang tengah berkumpul di Hotel Renata.
"Jangka tujuh menit kemudian mereka datang. Jumlahnya tidak bisa dihitung karena keadaan gelap dan saking banyaknya. Kita saat itu ada tujuh orang, tiba-tiba mereka menyerang. Saya kena lembaran batu dan dipukul pakai bambu di pelipis kiri hingga robek," ujar Supriyono, yang berjualan nasi kucing didekat lokasi kejadian.
Salah seorang saksi lainnya, Nuryanto (21) yang melihat kejadian itu bermaksud menolong Supriyono. Akan tetapi lantaran jangkauannya terlalu jauh, dia tidak menyadari ada seseorang yang hendak memukulnya. Nuryanto juga terkena pentungan bambu di kepala.
Sementara Supriyono sudah berhasil menyelamatkan diri dan dilarikan ke Puskesmas Getasan untuk mendapatkan jahitan. "Saya lihat bapaknya dipukul pakai bambu, refleks saya ingin nolong. Tidak tahunya saya juga kena bambu. Saat irtu saya lihat sekitar 10 warga yang luka-luka" kata Nuryanto.
Warga kopeng yang mulanya terdesak lantaran kalah jumlah, kemudian memanggil warga lainnya sehingga terkumpul ratusan warga. Massa yang marah mengepung lokasi kejadian, hingga akhirnya bentrok tak dapat dihindarkan.
Akibat kejadian itu sejumlah warung dan kios-kios penjual bunga pun rusak. Ratusan mahasiwa asal Papua tersebut hingga berita diturunkan masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Semarang. [Baca: Puluhan Mahasiswa Papua Bentrok dengan Warga Kopeng]
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.