Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Dendam, Anak Ketua Pemuda Pancasila Bakar Buruh Ikan

Kompas.com - 11/03/2015, 11:57 WIB
Kontributor Pematangsiantar, Tigor Munthe

Penulis


PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com —
Jamuda Gultom (62) terpaksa dilarikan personel Polsek Siantar Barat, Pematangsiantar, ke RSUD dr Djasamen Saragih, Pematangsiantar. Wajah dan sekujur tangan Jamuda melepuh akibat dibakar oleh Ripin Saragih (35) yang dibantu dua temannya, Selasa (10/3/2015) dini hari. Ripin diketahui sebagai anak dari Ketua Pemuda Pancasila Pematangsiantar.

Saat ditemui di kamar rawat inap ruangan Dahlia RSUD dr Djasamen Saragih, Rabu (11/3/2015), ayah lima anak yang tinggal di Jalan Enggang, Kelurahan Sipinggol-pinggol, Kecamatan Siantar Barat, itu menjelaskan, awalnya sekitar pukul 01.00 WIB, dia mengendarai sepeda motor Yamaha Vega BK 5509 WV miliknya dan berangkat dari rumah dengan tujuan ke Pasar Dwikora.

Dia hendak berangkat kerja sebagai buruh bongkar muat ikan di Pasar Dwikora.

"Aku sendirian naik sepeda motor karena mau kerja bongkar muat ikan di Pasar Dwikora," ujar Jamuda sambil menahan sakit.

Sewaktu melintas dari Jalan Sudirman, ternyata Jamuda sudah dibuntuti dari belakang oleh Ripin yang berboncengan tiga bersama dua temannya dengan sepeda motor Yamaha RX King. Saat itu, Jamuda mengaku tidak menaruh curiga dan terus melaju.

Persis di Jalan Ade Irma dekat kuburan Cina, Jamuda dipepet dari sebelah kanan oleh Ripin. Begitu jaraknya sudah berdekatan, Ripin yang duduk di boncengan langsung menyiramkan bensin ke tubuh Jamuda, lalu membakarnya dengan menggunakan korek api.

Jamuda meraung-raung kepanasan, lalu menghentikan sepeda motor ke tepi jalan. Sementara itu, menurut dia, Ripin bersama temannya langsung tancap gas melarikan diri ke arah Pasar Dwikora.

"Begitu dibakar Ripin, aku hentikan sepeda motor, terus kubuka baju dan jaket yang kupakai karena api terus menyala. Waktu itu di lokasi lagi sepi dan nggak ada orang yang lewat. Aku sudah teriak-teriak minta tolong, tapi nggak ada warga yang membantu aku," tuturnya.

Sambil menahan sakit akibat luka bakar di wajah dan sekujur tangannya, Jamuda merangkak berjalan kaki ke arah Jalan Mataram, bahkan sepanjang jalan Jamuda teriak minta tolong. Namun, warga yang keluar dari rumah setelah mendengar teriakannya tidak ada yang berani mendekatinya. Terakhir Jamuda sampai di Markas Polsek Siantar Barat.

"Sudah teriak-teriak aku sepanjang jalan dan nggak ada warga yang berani menolong aku. Orang Polsek yang membawa aku ke RSUD Djasamen Saragih. Terus keluarga langsung dihubungi datang ke rumah. Si Ripin yang membakar aku. Kalau dua lagi kawannya aku enggak kenal," tambah Jamuda.

Menurut Jamuda, selama ini Ripin memang sudah lama mengincar dan mau menghabisinya. Jamuda mengaku terlibat selisih paham dengan Ripin dan teman-temannya karena masalah lapak bongkar muat ikan di Pasar Dwikora.

"Selama ini, aku ketua dan pemegang SK bongkar muat ikan di Pasar Dwikora. Seminggu lalu, aku ribut dengan Ripin dan abangnya, Bos Saragih, karena mau merebut lapak bongkar muat. Daripada ribut terus, terakhir SK bongkar muat ikan aku kasih dipegang sama kawanku si Jumin. Rupanya Ripin dendam dan terakhir membakar aku," ungkap Jamuda.

Kapolsek Siantar Barat AKP Maradof Oktavianus ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian itu. Pihaknya masih mengejar pelaku. Barang bukti baju korban yang terbakar juga sudah diamankan.

"Masih kita proses kasusnya dan korban sedang dalam perwatan. Sementara itu, pelakunya lagi dikejar," ujar Maradof.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com