Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi mengatakan, jumlah jaring-jaring apung dan keramba ikan yang ada di Waduk Jatiluhur terus bertambah tidak terkendali.
"Berdasarkan audit dari ITB, jumlah jaring apung di Waduk Jatiluhur sudah melebihi kapasitas," kata Dedi saat dihubungi, Rabu siang.
Dedi menambahkan, saat ini, jumlah jaring apung yang ada di Waduk Jatiluhur mencapai 30.000. Saking banyaknya, sebagian jaring-jaring apung tersebut bahkan berdiri di atas zona berbahaya, dekat dengan turbin pembangkit.
"Harusnya batasnya cuma 4.000 jaring apung dan keramba di areal Waduk Jatiluhur ini," ucapnya.
Pemkab Purwakarta tidak akan pilih kasih. Menurut Dedi, Waduk Jatiluhur akan disterilkan terlebih dahulu dari jaring-jaring apung. Jika nanti sudah bersih, lanjut dia, maka izin pembangunan jaring apung akan ditinjau kembali.
Pembangunan jaring apung sendiri nantinya akan diprioritaskan untuk warga sekitar Waduk Jatiluhur yang terkena imbas pembangunan waduk pada saat pertama kali didirikan.
"Rencananya ditertibkan dulu semua kemudian ditata yang 4.000 untuk petani ikan sekitar Waduk Jatiluhur yang menjadi korban pembangunan Jatiluhur. Sebenarnya kan izin jaring apung ini diberikan untuk mengganti penghasilan masyarakat sekitar yang dulunya petani," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.