Pelajar SMP Tewas Terpeleset Saat Berkelahi, Lawannya Cuma Kena Wajib Lapor

Meski disebut menjadi penyebab kematian Riwayadi, hingga saat ini MS masih bersekolah, karena hanya dikenai wajib lapor di Polsek Pageruyung. Menurut Kepala Polres Kendal, AKBP. Haryo Sugihhartono, Selasa (24/2/2015), ada indikasi Riwayadi memang terjatuh, saat berkelahi. Riwayadi terpeleset, saat terjadi perkelahian.

“Kalau di logika, lawan korban itu adik kelas yang badannya lebih kecil. Masak korban meninggal karena dipukul. Dari analisa kami, sementara, korban terpeleset dan kepala bagian belakang membentur lereng pondasi,” kata Haryo.

Haryo menjelaskan, kondisi lantai di lorong kamar mandi sekolah memang licin. Sebab ubin yang dipakai, bukan ubin untuk kamar mandi. Dengan segala fakta tersebut, polisi pun belum bisa memastikan siapa tersangka dalam kasus ini.

“Saya malah kasihan sama MS, teman korban yang diduga pelaku. Sebab masih kecil dan harus menanggung beban itu,” tambah dia.

Haryo pun meminta kepada semua pihak, agar mencermati peristiwa tersebut, supaya tidak ada kesalahpahaman. Menurut Haryo, penyebab perselisihan antara korban dan MS, hanya persoalan sepele.

Berdasarkan keterangan MS, kata Haryo, saat upacara bendera korban bersandar ke tubuh MS. Lalu MS menghindar dan korban jatuh. “Hanya itu, karena namanya anak-anak kemudian mereka berselisih,” ujar dia.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Riwayadi meninggal dunia, Kamis (12/2/2015). Korban warga Dukuh Watudono, Desa Surokonto Wetan, Kecamatan Pageruyung, Kabupaten Kendal, sempat dibawa ke RS Bhayangkara Semarang untuk diotopsi.  Jumat (13/2/2015) pagi, Riwayadi dimakamkan di tempat pemakaman umum di desanya.