Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Calon Penerus Bangsa Itu Harus Pakai Otak, Jangan Pakai Otot"

Kompas.com - 06/02/2015, 17:27 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis


AMBON, KOMPAS.com - Siswa dua kampung asal Dusun Telaga Kodok dan Desa Hitu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, yang bersekolah di Ambon terlibat tawuran, Jumat (6/2/2015).

Tawuran antara dua kelompok siswa tersebut terjadi di kawasan Durian Patah Kecamatan Teluk Ambon siang sekira pukul 12.20 Wit. Akibat tawuran itu, sejumlah siswa babak belur dan mengalami pendarahan setelah dikeroyok.

Wakil Kepala Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease Kompol Hendrik Eka Bahalwan, mengatakan, penyebab tawuran masih diselidiki polisi. Namun, berdasarkan laporan, tawuran diduga dipicu oleh saling ejek antara para siswa.

“Ada dua siswa yang terluka karena dikeroyok saat tawuran terjadi. Kalau penyebabnya itu mungkin karena mereka saling ejek,” katanya.

Untuk mengantisipasi agar aksi tawuran itu tidak melebar antarkampung, polisi, lanjut Eka, langsung diterjunkan ke dua desa tersebut.

”Dari polsek sudah kita perintahkan untuk turun kesana sekaligus untuk memantau perkembangan,” ungkapnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, akibat aksi tawuran tersebut, dua kampung warga Telaga Kodok dan Hitu Lama sempat bersitegang. Namun menurut Eka, tawuran antarsiswa tersebut sejauh ini tidak berdampak terhadap warga di kedua kampung itu.

“Tidak ada ekses di masyarakat kedua desa. Tapi memang kita tetap waspada agar hal-hal yang tidak diinginkan terjadi dapat dihindari,” ujarnya.

Terkait aksi tawuran tersebut, dia mengimbau para siswa kedua ampung agar tidak lagi terlibat hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri. Dia pun mengajak para siswa agar konsentrasi belajar dan menghindari tawuran di sekolah.

“Calon penerus bangsa itu harus giat belajar dan tidak terlibat tawuran, jadi harus pakai otak jangan pakai otot,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com