“Persoalan ini sungguh tidak sehat. Diawali dengan pelembagaan persoalan, dari persoalan pribadi menjadi persoalan lembaga, dan kini berkembang menjadi pembumihangusan KPK,” kata Din sesuai menjadi pembicara kunci dalam seminar menyambut Kongres Ke-6 Umat Islam Indonesia (KUII) di Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Rabu (4/2/2015).
Lebih lanjut Din mengatakan, pimpinan kedua lembaga yang tengah berselisih hendaknya saling menahan diri dan tidak mengedepankan ego masing-masing. Din juga melihat kentalnya aroma balas dendam dalam persoalan tersebut.
“Ini kan aneh, untuk menjadi komisioner KPK, mereka telah melakukan proses panjang, mulai dari pansel, fit and proper test di DPR, dan juga masyarakat telah diberi kesempatan untuk menilai dan memberikan masukan tentang rekam jejak mereka. Dulu, mereka telah lolos dalam uji itu, kini tiba-tiba seperti jamur di musim hujan, beramai-ramai mereka melaporkan pimpinan KPK itu,” lanjut Din.
Dia berharap, jika berbagai persoalan tersebut ingin diungkit beramai-ramai, hendaknya tidak tebang pilih.
“Bongkar semua itu persoalan para pejabat, pejabat permerintahan, pejabat KPK, maupun pejabat kepolisian,” tegas Din.
Ketua Umum PP Muhammadiayah tersebut juga mengusulkan agar Presiden Jokowi segera mengambil keputusan tegas untuk menyelesaikan kemelut tersebut. Selain mengedepankan pertimbangan hukum, Presiden diharapkan juga meletakkan penyelesaian tersebut pada kepentingan bangsa.
“Memang bukan keputusan mudah, namun dengan bertanya dan jujur kepada hati nuraninya sendiri, Presiden tentu akan menemukan keputusan terbaik bagi bangsa Indonesia,” pungkas Din Syamsudin.