Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selundupkan Sabu dari Malaysia di Kotak Susu, Warga Bone Ditangkap

Kompas.com - 03/02/2015, 10:36 WIB
Kontributor Nunukan, Sukoco

Penulis


NUNUKAN, KOMPAS.com — Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif Linud 433/Julu Siri yang bertugas di Tanjung Aru, Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, mengamankan seorang pria yang berupaya menyelundupkan sabu seberat 250 gram dari Malaysia ke Indonesia.

Untuk mengelabui petugas, M (28), warga Bone, memasukkan sabu yang dibungkus plastik putih dalam lima kemasan ini ke dalam kotak susu kedelai siap minum. M membuka kemasan pada bagian bawah kotak susu cair, kemudian bagian atasnya diisi dengan roti lalu mengisi bagian bawahnya dengan lima bal sabu.

"Modus untuk mengelabui petugas, M ini mengemas dalam susu kedelai. Kita curiga karena kemasan di bawahnya tidak rapi," ungkap Komandan Satgas Pamtas Yonif Linud 433/Julu Siri, Agustatius Sitepu, Selasa (3/2/2015).

M sendiri merupakan pemain lama yang menjadi target operasi aparat keamanan di wilayah perbatasan. Sabu yang diperkirakan senilai Rp 500 juta itu rencananya akan diedarkan di kampung halamannya di Bone.

Saat ditangkap, M diketahui baru saja pulang dari belanja sabu di Tawau, Malaysia. Ketika keluar dari dermaga tradisional Aji Kuning, dia terjaring lewat pemeriksaan yang dilakukan Satgas Pamtas.

"M ditangkap pada Senin (2/2/2015) kemarin saat keluar dari Dermaga Aji Kuning. Rencananya, M akan melanjutkan perjalanan ke Sulawesi dengan menggunakan KM Bukit Siguntang yang akan bertolak ke Sulawesi hari ini," tambahnya.

Tingginya upah sebagai kurir sabu disinyalir sebagai pemicu tingginya angka upaya penyelundupan sabu di wilayah perbatasan. Untuk meloloskan 250 gram sabu tersebut, M mengaku dibayar hingga Rp 15 juta.

"M ini dari laporannya kurir yang sudah lama bermain. Dari pengakuannya, dia diupah Rp 15 juta," tandas Agustinus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com