Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabel Persinyalan Kereta Api di Banyumas Dicuri

Kompas.com - 02/02/2015, 17:29 WIB

PURWOKERTO, KOMPAS.com — Aksi vandalisme terhadap infrastruktur perkeretaapian di wilayah Jawa Tengah bagian selatan kembali terjadi. Kabel prasarana persinyalan kereta api sepanjang 10 meter di lintasan Sumpiuh-Kemranjen, Kabupaten Banyumas, dipotong pencuri. Selain menyebabkan kerugian sekitar Rp 30 juta, hal itu juga mengganggu perjalanan kereta api.

Manajer Komunikasi Perusahaan PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (Daop) V Purwokerto Surono, Minggu (1/2), mengatakan, kabel yang dicuri adalah kabel perangkat axle counter atau penghitung gandar KA di wilayah RT 004 RW 002, Desa Kuntili, Kecamatan Sumpiuh. Pencurian diketahui pertama kali oleh petugas Unit Sintelis PT KAI saat mengecek lokasi tersebut pada Jumat pagi.

Nirlam Suharistyanto, pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA) Stasiun Sumpiuh, mengatakan, dirinya melaporkan gangguan perangkat persinyalan KA di Stasiun Sumpiuh kepada petugas Unit Sintelis PT KAI Daop V Purwokerto. Dia mencurigai lampu indikator jalur ke arah Stasiun Kemranjen yang menyala merah. Warna merah mengindikasikan kereta api tidak boleh masuk jalur tersebut karena sedang terjadi gangguan.

Berdasarkan laporan tersebut, lanjut dia, tim petugas Unit Sintelis PT KAI segera mengecek lokasi. Petugas mendapati dua kabel perangkat axle counter di Km 412+9 antara Stasiun Sumpiuh dan Stasiun Kemranjen dipotong, masing-masing sepanjang 5 meter. Di lokasi kejadian juga ditemukan selongsong kabel yang sudah dipotong tersebut.

”Pencuri mengupas dan mengambil isi kabel berupa tembaga,” ujar Surono.
Ganggu perjalanan

Akibat pencurian tersebut, kata Kepala PT KAI Daop V Purwokerto Ahmad Najib, PT KAI rugi sekitar Rp 30 juta. Selain itu, kejadian itu mengganggu perjalanan KA akibat gangguan persinyalan. Namun, gangguan tidak berlangsung lama karena petugas segera memperbaiki sistem persinyalan tersebut sebelum kereta api berikutnya melintas.

”Dengan adanya pemotongan kabel, perangkat penghitung gandar tak dapat bekerja sehingga tidak bisa mendeteksi kereta api yang lewat. Hal ini sangat membahayakan karena keberadaan kereta api di jalur tersebut tidak bisa terdeteksi,” katanya.
Informasi penduduk

Surono mengatakan, PT KAI Daop 5 Purwokerto telah melaporkan kasus tersebut ke Kepolisian Sektor Sumpiuh. Kepala Polsek Sumpiuh Ajun Komisaris Warsito mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut dan mengumpulkan bukti-bukti, antara lain dengan mencari informasi ke penduduk di sekitar lintasan rel tersebut.

Dari catatan Kompas, kasus vandalisme terhadap infrastruktur jalur KA di wilayah Jateng bagian selatan sering terjadi. Tiga tahun terakhir, paling tidak terjadi enam kali aksi pengganjalan rel dengan batu dan kayu.

November lalu, prasarana rel di emplasemen Stasiun Karanggandul, Kabupaten Banyumas dicuri. Saat itu, petugas PT KAI menangkap sejumlah pelajar yang kedapatan mencuri lebih dari 30 penambat bantalan rel. (GRE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com