Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertengkar, Suami Bunuh Istri di Depan Anaknya

Kompas.com - 01/02/2015, 18:27 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis


KUPANG, KOMPAS.com – Kornelius Ibu (56) warga Kelurahan Belo, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) tega menghabisi nyawa istrinya Antoneta Nakmofa (46). Parahnya lagi, adegan pembunuhan sadis ini disaksikan langsung oleh anak bungsu mereka, RF (12) yang hanya bisa menangis melihat ibunya.

RF kepada wartawan, Sabtu (31/1/2015) mengatakan, sebelum ayahnya menghabisi nyawa ibunya, ia bersama sang ayah sempat bermain kartu sebelum ia masuk ke dalam kamar dan beristirahat.

“Waktu itu saya bersama bapak sempat main kartu sebelum saya masuk tidur. Saya kaget terbangun karena mendengar ibu dan ayah bertengkar. Tidak lama kemudian ayah bertanya pada ibu, ada laki-laki siapa lae? Namun ibu tidak menjawab dan hanya diam-diam saja. Saya pun keluar dari kamar dan berdiri di pintu kamar dan melihat ayah mulai menusukkan pisau. Ibu hanya bisa berteriak minta tolong tapi ayah tetap menusukkan pisau ke bagian tubuh ibu,” jelas RF.

RF pun sangat takut dan tak mampu berbicara sehingga hanya bisa menangis sambil melihat ibu yang sudah tak berdaya terkapar. Ia menjelaskan ibunya terus meminta tolong saat dihabisi oleh bapaknya.

Sementara itu ketua RW 05, Soleh Leonan sempat datang ke TKP karena mendengar suara pertengkaran. Ia tak menyangka sampai terjadi penikaman, karena pasangan suami istri ini menurut dia sudah sering bertengkar.

“Awalnya saya bersama bhabin Belo Bripka Maksi Tameno ingin masuk dari pintu depan namun digembok pelaku. Saya coba panggil Lius (Kornelius Ibu) dengan mengatakan ada apa lagi, tetapi tidak ada jawaban hanya terdengar suara minta tolong dari korban. Akhirnya saya bersama pak Maksi putar dari belakang. Saat itu juga anak korban (RF) sudah berdiri di depan pintu belakang sambil menangis. Saya bersama Pak Maksi masuk dan melihat korban sudah bersimbah darah. Pak Maksi langsung meminta bantuan personil untuk membawa korban ke Rumah Sakit,” beber Soleh.

Korban pun kata Soleh, sempat dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk segera diberi pertolongan medis, apalagi korban masih dalam keadaan sadar menggunakan mobil patroli.

“Kami terpaksa merusak gembok pintu depan agar bisa mengeluarkan korban dari pintu depan. Kami dengan aparat menggendong korban dan menaikkan korban ke atas mobil patrol dan membawanya ke rumah sakit. Korban kehilangan banyak darah akibat luka tusukan di bagian perut dan belakang tubuhnya. Korban akhirnya meninggal dunia di RS Bayangkara,” kata Soleh.

Kapolsek Maulafa AKP Matheos Boymau, meminta pihak keluarga korban untuk menyerahkan semua proses hukum kepada pihak kepolisian dan tetap menenangkan diri jangan sampai terhasut isu yang tidak benar.

“Kami berharap pihak keluarga korban dan pihak keluarga pelaku bisa tetap tenang dan tidak terhasut oleh isu yang hanya meruncing suasana. Jangan sampai pihak keluarga terhasut isu dan berbuat sesuatu yang tidak diinginkan. Semua harus tetap bisa menahan diri dan serahkan proses hukumnya kepada pihak kepolisian” ujar Matheos.

Saat ini, kata Matheos, pihaknya sedang melakukan penyelidikan secara intensif untuk mengetahui motif pembunuhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com