Mince Fanggidae, seorang saksi mata, mengatakan, sempat melihat Diki berlutut di dekat sumur depan sambil menahan sakit di bagian perutnya,
"Awalnya waktu pulang dari pasar, saya melihat Diki Labu memakai celana pendek berwarna cokelat sedang duduk berlutut di dekat sumur depan rumahnya. Kemudian saya berhenti, lalu tanya sama dia, karena itu dia jawab saya bahwa sakit ulu hati,” jelas Mince, Sabtu (31/1/2015).
Mendengar itu, Mince meminta Diki agar masuk ke dalam rumah untuk beristirahat. Tiba-tiba, 10 menit kemudian, sejumlah warga berteriak minta tolong. Rupanya, Diki ditemukan telah tak bernyawa dengan gelas plastik berisi air di sampingnya.
Sstri Diki Labu, Joice Henuk, mengaku masih tak percaya dengan kematian suaminya itu lantaran baru baru saja diantar oleh Diki untuk melayat orang mati di Kelapa Lima, Kupang.
“Diki baru pulang antar saya melayat di orang mati di Kelapa lima, dan juga tadi dia masih sehat-sehat. Saya tidak tau kalau dia ada sakit,” kata Joice terpukul.
Aparat kepolisian dari Polsek Kelapa Lima Kota Lupang yang mendengar informasi langsung mendatangi TKP untuk melakukan identifikasi. Jenasah Diki kemudian dibawa ke Rumah Sakit WZ Johannes Kupang untuk divisum dan pemeriksaan medis lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.