Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Gantung Diri, Junaidi Berpesan Minta Dikubur Dekat Makam Mertua

Kompas.com - 21/01/2015, 22:16 WIB
PALEMBANG, KOMPAS.com - Junaidi tewas akibat gantung diri di rumah kosong Jalan Sunarna Rt 04, Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Sematang Borang, Palembang, Rabu (21/1/2015) pukul 03.00. Sebelum mengakhiri hidupnya dengan cara menggantungkan diri pakai seutas tali di teras belakang rumah tersebut, Junaidi sempat mengrim pesan maaf melalui SMS dan surat wasiat.

Bapak tiga orang anak yang tinggal di Jalan Husin Basri Rt 01/1 Kelurahan Sukamulya Kecamatan Sematang Borang Palembang ini meninggalkan selembar surat yang disimpan di kantong bajunya sebelah kiri. Surat tersebut bertuliskan "SEMUANYA AKU MINTA MAAF, MAAF".

"Selain meminta maaf melalui surat ini, dia (Junaidi, red) juga sempat mengirim pesan singkat melalui SMS yang berisikan 'Mohon maaf, kalau ada kesalahan minta diikhlaskan, cari aku di belakang rumah kosong dan kuburkan di sebelah kuburan mertua'. Pesan itu dikirim pukul 03.00 tapi baru diketahui saat saya bangun tidur pukul 05.00," jelas Guntur Alam (34), salah seorang keluarga Junaidi.

Saat ditemukan, kata Guntur, Junaidi yang kesehariannya berdagang bumbu sayur di Pasar Perumnas tersebut sudah dalam keadaan tergantung dengan lidah terjulur dan jarak kaki ke lantai sekitar 10 cm.

"Kami sekeluarga menyadari sepenuhnya bahwa dia murni gantung diri karena tidak ada tanda-tanda kekerasan. Maka dari itu, kami meminta agar dia tidak diotopsi dan akan langsung dimakamkan saja," terangnya saat ditemui di lokasi kejadian.

Sementara itu, Kapolsekta Sako Palembang AKP Oloan Purba melalui Kanit Sabhara Iptu Busroni mengatakan, kejadian tersebut dilakukan Junaidi sekitar pukul 03.00. Dari tubuh pria tersebut, tidak ditemukan tanda-tanda adanya kekerasan. Junaidi murni gantung diri.

"Jadi dari tubuh korban hanya ditemukan kertas yang berisi minta maaf saja. Kejadian ini sudah direncanakan korban, setelah terakhir SMS keluarga, korban langsung mematikan handphone-nya. Pihak keluarga juga ikhlas dan meminta tidak perlu diotopsi," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com