Dari data sekunder yang dihimpun dari tubuh korban, korban diketahui memiliki gigi taring yang posisinya tidak sempurna.
"Kami bandingkan dengan foto korban saat tertawa yang dimiliki keluarga korban, ternyata benar ada gigi taring yang berotasi atau terbalik," ujar Ketua Tim DVI Polda Jatim, Kombes Polisi Budiyono.
Gigi taring tersebut merupakan salah satu data sekunder pendukung. Selain itu juga ada data medis, berupa usia dan tinggi badan, serta penggabungan temuan properti berupa ponsel Blackberry tipe Q10, serta celana yang dipakai sama dengan hasil rekaman CCTV saat di Bandara.
"Dari metode primer masih tetap sampel DNA dari kedua orang tua korban," ungkapnya.
Jenazah berlabel B045 atas nama Andreas Wijaya menambah total temuan tim DVI Polda Jatim menjadi 46 jenazah dari total keseluruhan 53 jenazah. Sementara itu, tujuh jenazah lagi masih berada di kontainer pendingin untuk selanjutnya dilakukan proses rekonsiliasi pencocokan data antemortem dan postmortem.
"Kami berharap, pihak keluarga korban tetap bersabar menunggu kerja tim DVI. Karena kami bekerja dengan sangat hati-hati agar identifikasi menjadi sangat akurat," pungkas Budiyono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.