Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gemuruh di Gunung Soputan bak Suara Pesawat Jet

Kompas.com - 20/01/2015, 09:22 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MINAHASA TENGGARA, KOMPAS.com — Selasa (20/1/2015) pagi ini, Gunung Api Soputan di Minahasa, Sulawesi Utara, masih menunjukkan aktivitas yang tinggi pascaletusan pada hari Minggu lalu. Sebagian warga yang bermukim di desa dekat Soputan mengungkapkan kekhawatirannya.

"Kalau malam jadi kurang tidur, khawatir juga. Sepanjang malam suara gemuruh seperti suara pesawat jet terdengar dari gunung itu," ujar Pendeta Vence, yang tinggal di Desa Ranoketang Atas, Kecamatan Touluaan, Minahasa Tenggara.

Bence mengaku, hingga jelang subuh tadi, warga Ranoketang Atas dan Desa Lobu masih bisa melihat dengan sangat jelas luncuran lava pijar dari salah satu gunung teraktif yang ada di Sulawesi Utara itu.

Namun, hingga kini kondisi masyarakat di beberapa kecamatan yang dekat dengan kawah Soputan tetap kondusif. "Walau belum ada perintah evakuasi, kami tetap mengimbau warga agar menjauhi radius 6,5 kilometer dari kawah Soputan. Kami juga sudah siap jika sewaktu-waktu Soputan erupsi besar," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Minahasa Tenggara, Yoppy Mokodaser.

Berdasarkan data dari situs Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), status Gunung Soputan yang mempunyai ketinggian 1.783,7 meter dari permukaan laut ini berstatus siaga sejak 26 Desember 2014.

Selain Soputan, gunung berapi lainnya di Sulawesi Utara yang berstatus siaga adalah Gunung Karangetang di Siau dan Gunung Lokon di Minahasa. Pada letusan Minggu (18/1/2015) sekitar pukul 11.38 Wita, material abu vulkanis dilontarkan setinggi 4.000 meter ke udara dan tertiup angin ke arah barat daya.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengutip laporan PVMBG mengatakan bahwa aktivitas Soputan masih tinggi.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Soputan di Tomohon, Asep, menjelaskan, Tim Tanggap Darurat Bencana Gunung Api di PVMBG Bandung, Jawa Barat, masih mengevaluasi kecenderungan letusan. Hasil evaluasi dapat menjadi acuan status Gunung Soputan saat ini yang akan diturunkan ke Waspada (Level II), atau tertahan pada status Siaga (Level III), seperti saat ini.

Ia menambahkan, penurunan status ke level yang lebih aman (waspada) berpeluang dilakukan dua bulan ke depan pascaletusan. Ini agar benar memastikan aktivitasnya telah menurun dan tidak membahayakan warga. Selain pembatasan aktivitas warga dalam radius yang aman, jalur pendakian ke puncak gunung juga telah ditutup dan penambangan batu pasir untuk sementara dilarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com