Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Munas Hipmi Ricuh, Peserta Lempar Kursi ke Arah Podium

Kompas.com - 14/01/2015, 16:11 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com
— Musyawarah Nasional (Munas) XV Himpinan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Trans Luxuri Hotel, Jalan Gatot Subroto, Bandung, Jawa Barat, berlangsung ricuh, Rabu (14/1/2015).

Baku hantam dan lempar-lemparan terjadi. Bahkan, satu peserta sempat melemparkan kursi ke arah podium. Akhirnya, Munas Hipmi yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin (12/1/2015) ini berakhir deadlock.

"Deadlock, jadi belum bisa terpilih pengurus (Hipmi) yang baru," kata Harry Warganegara, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Badan Pengurus Pusat (BPP) Hipmi, saat dihubungi, Rabu sore.

Sidang yang dipimpin oleh Alexander Yahya Datuk dihentikan untuk sementara sampai waktu yang belum bisa ditentukan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, keributan terjadi saat pelaksanaan munas diwarnai dengan banjir interupsi pada saat sidang mencapai pleno III yang salah satunya membahas AD/ART. Para peserta munas saling berebut mikrofon untuk menyampaikan pendapatnya kepada pimpinan, Rabu dini hari. Di sinilah keributan terjadi.

"Di pleno III itu yang paling ramai yang salah satunya membahas AD/ART, pleno III enggak selesai-selesai, alot," katanya.

Harry mengatakan, selama sidang tahap pertama berjalan, mulai Minggu sampai akhirnya berlangsung ricuh pada Rabu dini hari, tahapan sidang berlangsung alot. Seharusnya, sesuai jadwal, Ketua umum Hipmi periode 2015-2018 sudah terpilih kemarin siang.

"Tahapan-tahapan pleno alot. Sementara itu, kalau dari jadwal, itu harusnya Selasa siang itu sudah harus selesai," katanya.

Hingga Rabu pagi, pukul 05.00 WIB, hasil sidang belum dapat diputuskan. Akhirnya, para peserta munas pun membubarkan diri. Hal ini mengingat sewa gedung tempat munas yang dinyatakan sudah melebihi batas waktu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com