Hal administratif tersebut menyangkut akte kematian, kartu keluarga baru, hingga semua urusan yang menyangkut warisan keluarga. Kebijakan ini diungkapkan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Surabaya, Suharto Wardoyo.
"Ini sebagai bentuk keprihatinan Pemkot Surabaya atas musibah jatuhnya pesawat AirAsia," kata Suharto, Selasa (6/1/2015). "Kami jemput bola untuk melayani korban, khususnya untuk penerbitan akta kematian," sambung dia lagi.
Terkait penerbitan akta kematian, Pemkot Surabaya mengaku sangat berhati-hati. Sebab, akta kematian korban pesawat AirAsia sangat rawan disalahgunakan. Oleh karena itu, sebelum jelas pembuktian keluarga korban dengan berbagai data pendukung, maka akta kematian tersebut tidak akan diserahkan.
Dari 80 korban yang tercatat sebagai warga Kota Surabaya, hingga hari ini sudah ada sembilan yang sudah teridentifikasi, di antaranya, Grayson Herbert Linaksita (11), Hendra Gunawan Syawal, Yongki Jou (53), Tony Linaksita (42), Jie Stevie Gunawan, dan Meji Teja Kusuma.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.