Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Jatim Belum Terima Surat Resmi dari Kedubes AS Terkait Ancaman di Surabaya

Kompas.com - 04/01/2015, 18:55 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com - Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Anas Yusuf mengaku sudah mendengar peringatan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia terhadap warganya terkait potensi ancaman di Surabaya. Namun, hingga sekarang Polda Jawa Timur belum menerima surat resmi dari Kedubes Amerika Serikat.

Anas mengaku baru membaca peringatan tersebut dari media sosial dan media online. Anas memastikan kepolisian tetap akan mengantisipasi berbagai kemungkinan terkait potensi ancaman tersebut.

“Kami tempatkan personel di sejumlah objek vital. Kami juga akan deteksi terhadap berbagai kemungkinan,” kata Anas, Minggu (4/1/2015).

Anas memastikan keluarnya kebijakan Kedubes AS tersebut tidak terkait dengan jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501. Meski demikian, Anas juga tidak mengetahui maksud dan alasan keluarnya kebijakan tersebut.

Polda Jatim, menurut Anas, juga tidak mau gegabah mengambil kebijakan terkait peringatan itu. Misalnya, memberlakukan Siaga I setelah Kedubes AS mengeluarkan warning.

“Saya tidak tahu persoalannya. Saya juga belum menerima surat resmi,” tambahnya.

Kemarin, Kedubes AS mengeluarkan peringatan keamanan kepada warganya yang tinggal di Surabaya. "Kedutaan AS mendapatkan informasi akan adanya ancaman terhadap hotel dan bank yang memiliki keterkaitan dengan AS di Surabaya, Indonesia," demikian pernyataan Kedutaan AS dalam situs resminya.

Dituliskan pula, Kedutaan AS merekomendasikan agar warga mereka waspada dengan lingkungan sekitarnya saat berkunjung ke fasilitas yang dimaksud. Sampai sekarang tidak ada informasi lebih jauh mengenai peringatan ini.

Situs Reuters menulis, Indonesia dipertimbangkan sebagai salah satu basis kelompok militan yang cukup besar seiring terjadinya beberapa serangan yang dimulai pada tahun 2000 silam dengan menargetkan warga asing dan institusi milik pemerintah asing. (Laporan M Zainuddin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com