Ditemui di Pos Pol Airud Belinyu, Selasa (30/12/2014), Taha mengatakan, saat itu ia hendak pulang seusai menarik jaring ikan. Namun, ia tidak memedulikan hal itu karena dianggap barang bekas yang hanyut.
Saat tiba di Belinyu, Senin (29/12/2014), barulah ia mendapatkan kabar ada pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 yang hilang dengan posisi terakhir di perairan Belitung. Dia kemudian langsung melaporkan informasi itu ke kepolisian setempat. "Waktu saya tahu warna pesawatnya ada merah, makanya langsung lapor ke Dit Pol Air," kata M Taha.
Taha saat ini kebingungan karena menurut berita di televisi, ia disebutkan telah menemukan dan membawa pulang serpihan itu. Padahal, Taha mengaku tidak memedulikan serpihan tersebut.
"Enggak ada dibawa Pak, saya cuma lihat dan baru tahu ada kabar pesawat hilang waktu pulang ke darat, jadi langsung melapor," kata M Taha.
Beredarnya informasi bahwa ada serpihan menyerupai bagian dari badan pesawat dibawa ke Belinyu dipastikan tidak benar.
Hal ini diketahui setelah M Taha, yang dikatakan sebagai penemu, masih berada di Pos Pol Air Belinyu bersama anggota Polsek Belinyu dan anggota Dit Pol Air Polda Babel.
Kapolres Bangka Ajun Komisaris Besar I Bagus Rai dan Wadir Polair Polda Babel Ajun Komisaris Besar Heru Budi bersama rombongan belum bertolak ke Pulau Tujuh untuk melihat serpihan itu karena cuaca sangat buruk.
"Nelayan Belinyu yang dikatakan melihat serpihan mirip dinding pesawat dipastikan tidak membawa serpihan ke Belinyu. Kita masih melakukan perencanaan untuk melakukan pencarian," kata I Bagus Rai. (Deddy Marjaya)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.