Di tengah keterbatasan yang mereka hadapi, para pengungsi tak hanya mendoakan diri mereka. Alunan doa mereka pun tertuju untuk keselamatan para penumpang dan awak pesawat AirAsia QZ8501 penerbangan Surabaya-Singapura yang hilang kontak sejak Minggu (28/12/2014) kemarin.
“Semoga para penumpang AirAsia segera ditemukan dalam keadaan selamat, amiiin,” ujar Kepala Desa Bojongmalaka Jajang Junaedi, Senin (29/12/2014).
Selain memanjatkan doa untuk penumpang dan awak AirAsia, Jajang menambahkan, doa bersama kali ini merupakan permohonan ampun kepada Sang Pencipta. Banjir yang melanda Kabupaten Bandung, terutama tiga kecamatan yakni Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang merupakan teguran agar manusia lebih bersahabat dengan alam.
Selama ini, menurut Jajang, alam yang terus dirusak manusia, berbalik mengancam manusia. Padahal, perintah menjaga dan melestarikan alam merupakan salah satu perintah agama. Namun, perintah ini kerap diabaikan karena nafsu duniawi.
“Dengan doa bersama, kami berharap bencana alam yang melanda Kabupaten Bandung, Indonesia, dan hilangnya pesawat AirAsia segera berakhir. Karena hanya kekuatan-Nya yang bisa mengubah apapun di dunia ini,” ucap Jajang.