Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/12/2014, 19:03 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis


AMBON, KOMPAS.com - Tindakan tegas TNI Angkatan Laut yang menenggelamkan dua kapal asing pencuri ikan di teluk Ambon mendapat kritikan dari DPRD Kota Ambon. Wakil Ketua DPRD Kota Ambon, Husein Toisuta, mengatakan, dampak penenggelaman dua kapal itu dinilai akan mencemari laut di teluk Ambon.

“Kita setuju kapal-kapal itu ditenggelamkan, namun yang tidak tepat lokasi penenggelaman kapal itu berada di Teluk Ambon. Penenggelaman kapal di teluk Ambon akan merusak terumbu karang dan biota laut di kawasan laut teluk dalam,” ungkap Husein.

Menurut dia, Pemerintah Kota Ambon saat ini tengah menjalankan program pembersihan kawasan laut di Teluk Ambon dari berbagai jenis sampah. Oleh karena itu, dia menilai langkah penenggelaman dua kapal di Teluk Ambon tidak tepat.

“Laut di sekitar Teluk Ambon itu mestinya dijaga, bukan sebaliknya dikotori. Menjaga kebersihan pantai maupun laut di Teluk Ambon juga sudah di sampaikan oleh Wali Kota,” ungkapnya.

Senada dengan Husein, Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Ambon Zeth Pormes mengungkapkan, perairan teluk Ambon bukanlah tempat yang pas untuk dijadikan lokasi pembakaran dua kapal asing tersebut.

“Langkah tegas TNI AL yang menenggelamkan dua kapal itu perlu diapresiasi, namun tidak tepat jika lokasi penegelaman kapal itu harus di Teluk Ambon ini akan sangat mencemari lingkungan laut di perairan Ambon,” tuturnya.

Menurut dia, salah satu visi misi Pemerintah Kota Ambon adalah menjadikan laut maupun pesisir pantai di sekitar perairan Teluk Ambon sebagai objek wisata. Oleh karena itu, Teluk Ambon perlu dijaga kebersihannya.

“Apalagi Pemkot sudah mengkampanyekan untuk warga di sekitar Pantai untuk selalu menjaga kebersihan pantai Teluk Ambon. Jadi untuk melakukan pengahancuran harus di lautan lepas, jangan di teluk Ambon itu akan sangat mencemari laut,” terangnya.

Sebelumnya diberitakan, TNI AL menenggelamkan dua kapal asing berbendera Papua Nugini yakni KM Century 4/PNG-051 dan KM Century 7/PNG-069 di perairan Teluk Ambon, Minggu (21/12/2014), setelah terbukti melakukan aktivitas pencurian ikan di perairan Arafura sejak tiga pekan lalu tanpa disertai dokumen dan izin penangkapan ikan dari pemerintah Indonesia. Penenggelaman dua kapal itu juga berdasarkan putusan Pengadilan Ambon bernomor 01/Pid.Prkn/2014/PN Ambon tertanggal 18 Desember 2014.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com