Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivitas Pemerintahan di Kota Tual Lumpuh Total

Kompas.com - 15/12/2014, 13:30 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com — Aktivitas pemerintahan di Kota Tual, Maluku, lumpuh total menyusul penyegelan yang dilakukan secara adat (sasi) oleh ratusan pendukung Wali Kota Tual di sejumlah kantor pemerintahan di kota itu sejak Jumat pekan kemarin.

Sejumlah kantor pemerintahan yang disegel warga itu ialah Kantor Wali Kota Tual, Kantor DPRD Tual, Pendopo Wali Kota Tual, Kantor Camat Dula, serta sejumlah kantor dinas lainnya. Penyegelan dilakukan warga dengan memasang janur kuning, tepat di pintu masuk setiap kantor.

Warga Tual, Nahwan Matdoan, kepada Kompas.com melalui telepon selulernya mengaku, hingga Senin siang ini, penyegelan secara adat terhadap sejumlah fasilitas perkantoran masih terus berlangsung.

Akibat sasi tersebut, tidak ada aktivitas apa pun di kantor-kantor pemerintahan yang disegel tersebut. Pegawai pemerintah juga tidak terlihat menjalankan aktivitas pelayanan publik seperti biasa di kantor.

"Iya saat ini kantor-kantor masih di-sasi. Tidak ada aktivitas apa pun di Kantor Wali Kota dan sejumlah kantor pemerintahan yang di-sasi," ujar Nahwan, Senin (15/12/2014).

Hal senada juga dikatakan salah satu pegawai Pemkot Tual. Menurut pegawai yang enggan disebut namanya, meski hari kerja, para pegawai Pemkot tidak bisa masuk kerja dan hanya berada di rumah karena sasi yang dilakukan warga sampai saat ini belum dicabut.

"Kita tidak bisa ke kantor, hanya di rumah saja, karena sasi belum dicabut. Yang saya dengar sasi itu diberlakukan hingga batas waktu yang tidak ditentukan," ungkap dia.

Kepala Polres Maluku Tenggara AKBP Muhammad Rum Ohoirat, yang dihubungi Kompas.com, juga membenarkan jika saat ini Kantor Wali Kota Tual, Kantor DPRD Tual, dan sejumlah kantor pemerintah lainnya masih disegel warga.

"Iya kantor-kantor masih di-sasi sampai saat ini, termasuk Kantor Wali Kota dan Kantor DPRD juga," ujar dia.

Dia juga belum dapat memastikan sampai kapan penyegelan kantor-kantor pemerintah itu akan dibuka kembali. "Kita berkoordinasi dan komunikasi dengan semua pihak, tetapi soal apakah sasi itu akan dibuka, kita belum bisa memastikan," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, warga menyegel secara adat sejumlah kantor pemerintahan di Tual sebagai bentuk protes atas usulan carateker oleh Gubernur Maluku ke Menteri Dalam Negeri pekan lalu.

Pengusulan carateker Kota Tual setelah Wali Kota Tual MM Tamher berstatus sebagai terdakwa dalam kasus dana asuransi anggota DPRD Kabupaten Maluku Tenggara tahun 1999-2004.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com