Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Hadang Wapres JK, Kasat Intel Cekcok dengan Korlap Aksi

Kompas.com - 06/12/2014, 16:28 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Malang, Jawa Timur, berhasil melakukan blokade jalan saat Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) menuju pendapa Kabupaten Malang, Sabtu (6/12/2014).

Blokade tersebut dilakukan di Jalan Basuki Rahmat Kota Malang. Saat puluhan mahasiswa menguasai jalan, polisi terlihat heran. Karena sejak pagi, suasana di jalanan kota Malang, yang akan kedatangan Wapres terlihat tak ada mahasiswa menggelar aksi.

Hanya di depan Universitas Kanjuruhan, kurang lebih 15 mahasiswa melakukan blokade jalan pada pukul 11.00 WIB, jauh sebelum kedatangan Wapres JK.

Di tengah hujan deras, saat polisi sibuk mengatur arus lalu lintas, tiba-tiba dari arah Jalan Kahuripan puluhan mahasiswa dari KAMMI datang. Mereka menuju simpang empat Jalan Basuki Rahmat. [Baca: Mahasiswa Malang Blokade Jalan Tolak Kedatangan Wapres JK]

Tak lama setelah mahasiswa mengusasi jalan, polisi sudah berhamburan mengusir mahasiswa agar tidak ada aksi di tengah jalan. Saat itu, sempat terjadi adu mulut dan cekcok serta saling dorong antara Kasat Intel Polresta Malang Ajun Komisaris Imam Solikin, bersama koordinator lapangan aksi.

Imam mendorong supaya aksi tidak dilakukan di tengah jalan. "Kamu tidak punya izin. Izinnya di Alun-Alun. Kalau memaksa demo kalian akan kita tangkap. Karena tidak punya izin," kata Imam kepada korlap aksi yang ada di depannya.

Tak lama setelah terjadi cekcok, puluhan personel kepolisian tiba di lokasi aksi dan membentuk pagar betis dan menutup jalan ke arah Jalan Basuki Rahmat. "Kalian boleh demo, tak harus di sana," kata Kapolsekta Klojen Ajun Komisaris Teguh.

Perlahan puluhan mahasiswa mundur tidak bisa memblokir jalan Basuki Rahmat. Saat itu polisi dan TNI sudah sudah mengepung Jalan Basuki Rahmat. "Kita tetap aksi di sini," teriak korlap aksi Bayu Anggaran.

Saat rombongan Wapres melintas, para pengunjuk rasa langsung serentak teriak keras, "Jokowi-JK imperialis". JK bersama rombongan akan menuju Pendapa Kabupaten Malang.

Sementara itu, menurut Rijal Faizin Rahman, Ketua KAMMI Malang, mereka memang akan memblokade Jalan Basuki Rahmat. "Kita akan blokade. Kita meminta penjelasan ke kepada JK mengapa harga BBM dinaikkan" katanya.

"Kita akan blokir jalan, tetapi dilarang polisi. Tetapi kita tak ingin aturan itu membatalkan keinginan kita menyampaikan mengapa harga BBM dinaikkan pemerintah," ujarnya.

Mahasiswa kata Rijal, tetap menuntut kenaikan harga BBM dibatalkan. "Kedua kita mengecam tindakan represif aparat kepada para mahasiswa saat gelar aksi. Yang terjadi di Riau dan Makassar jelas pelanggaran. Makanya kita mengecamnya," kata dia.

Ditanya alasan dilarang polisi blokade jalan, Rijal mengaku karena aksinya tidak ada izin. "Padahal kita sudah izin. Izin sudah disampaikan. Kita tak pernah tidak izin. Kita tetap izin setiap kita aksi," kata Rijal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com