Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPLS Jamin Tak Ada Tanggul Jebol di Sidoarjo, jika...

Kompas.com - 04/12/2014, 14:49 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) menjamin, tanggul lumpur tidak akan kembali jebol, jika aliran lumpur lancar ke Sungai Porong. Karena itu, dia berharap, warga tidak lagi memblokade akses keluar lumpur ke Sungai Porong di Desa Pajarakan, Kecamatan Porong, Sidoarjo.

"Sejak dua hari lalu, aliran lumpur dari tanggul utama ke Sungai Porong terbilang lancar, karena itu dia menjamin tidak akan ada tanggul jebol meskipun curah hujan tinggi," kata Humas BPLS, Dwinanto Prasetyo, Kamis (4/12/2014).

BPLS, kata dia, tidak memiliki persiapan khusus menjelang datangnya musim penghujan. Bahkan pihaknya juga tidak berencana meninggikan tanggul untuk mengantisipasi melubernya lumpur. "Tanggul tingginya sudah maksimal 11 meter, asalkan aliran lumpur ke kali Porong lancar, pasti tidak akan meluber," tegas dia.

Hingga hari ini, BPLS masih terus melakukan perbaikan tanggul 73B yang jebol pada Minggu (30/11/2014) lalu. Proses perbaikan dinilai sulit karena alat berat tidak dapat mencapai titik tanggul yang jebol. BPLS lantas membuat akses jalan di sisi selatan tanggul utama, agar alat berat bisa masuk ke titik tanggul yang jebol.

Dua hari lalu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo menyatakan siaga bencana lumpur, karena tujuh desa yang berada di sekitar tanggul penahan lumpur terancam tergenang lumpur, pasca jebolnya tanggul penahan lumpur Lapindo di titik 73B Desa Kedungbendo, Kecamatan Tanggulangin.

Tujuh desa yang statusnya terancam bencana lumpur Lapindo itu berada di wilayah Kecamatan Porong dan Tanggulangin, yakni Desa Mindi dengan penduduk sebanyak 6.000 jiwa, Gedang sebanyak 5.000 jiwa, Glagaharum 5.600 jiwa, Desa Gempolsari sebanyak 4.500 jiwa, Ketapang sebanyak 3.851, Kali Tengah dan sentul sebanyak lebih dari 25 ribu jiwa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com