Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Harusnya Ada Antrean Khusus Penyandang Cacat di Pembagian PSKS"

Kompas.com - 27/11/2014, 14:36 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com – Sariyadi (57) berdiri dengan sabar meski harus berhimpitan dengan ratusan warga lain saat mengantre untuk mendapatkan dana bantuan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) di Kantor Pos Kota Magelang, Jawa Tengah, Kamis (27/11/2014).

Namun, wajahnya tidak mampu menutupi rasa lelahnya. Pasalnya, warga Kampung Malanggaten, Kelurahan Rejowinangun Utara, Kecamatan Magelang Tengah, itu berdiri dengan bantuan tongkat.

Sariyadi adalah penyandang disabilitas. Kaki kirinya diamputasi karena sakit beberapa tahun silam.

“Capek juga, tangan saya pegal karena harus bertumpu pada tongkat, kalau tidak begini yang tidak bisa berdiri,” ujar Sariyadi yang mengaku sudah sekitar satu jam mengantre.

Sariyadi menyayangkan pihak panitia yang tidak memperhatikan dengan tidak memberi antrean khusus untuk para penyandang cacat seperti dirinya.

Selain Sariyadi, ada beberapa warga penyandang disabilitas yang turut mengantre. Ada pula ibu hamil dan warga lanjut usia (lansia).

“Semestinya dibedakan, antara warga biasa dengan yang ciri (disable) seperti kami,” tutur Sariyadi.

Namun, dia tetap bersyukur karena masih dipercaya mendapat dana PSKS sebesar Rp 400.000 dari pemerintah itu. Sariyadi mengatakan uang tersebut cukup membantu untuk keperluan sehari-hari keluarganya, apalagi dirinya hanya bekerja sebagai buruh serabutan yang tidak mempunyai gaji tetap.

Hal yang sama dirasakan oleh Budi Purnomo (59), warga Kampung Nambangan, Kelurahan Rejowinangun Utara, Kecamatan Magelang Tengah. Dia bahkan tidak bisa mengantre. Untungnya, ada tetangga yang membantunya mengantre.

“Saya dibantu tetangga karena saya tidak mampu berdiri. Waktu berangkat tadi juga diantar orang,” ucap Budi.

Melihat kondisi beberapa warga yang kesulitan mengantre, panitia lantas mengambil kebijakan dengan mendahulukan warga penyandang disabilitas dan lansia. Beberapa fasilitas sebetulnya telah disediakan oleh panitia, seperti kursi dan tenda. Namun fasilitas tersebut tidak sebanding dengan banyaknya warga yang mengantre.

Pencairan dana PSKS kepada warga Kota Magelang dan Kabupaten Magelang sudah dimulai sejak Senin (24/11/2014) dan berakhir hingga Sabtu (29/11/2014). Ratusan hingga ribuan warga mengantri di setiap kantor pos yang ditentukan untuk mencairkan dana kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Kepala Kantor Pos Magelang, Agus Sulistyo, menyatakan ada 94.651 rumah tangga sasaran (RTS) yang mendapat jatah tersebut untuk seluruh wilayah Magelang. Jumlah itu terbagi wilayah Kota Magelang sebanyak 4.501 RTS dan 90.150 RTS di wilayah Kabupaten Magelang. Masing-masing RTS mendapatkan dana PSKS sebanyak Rp 400.000.

“Kami harap pembagian ini terus berjalan lancar sampai semua RTS menerimanya dengan utuh. Kami memang berupaya membuat kemudahan dan kenyamanan dalam mengambil dana ini, seperti pemasangan tenda agar tidak kehujanan atau kepanasan dan diberi kartu antrian,” tutur Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com