Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anastasia Tegawung, Sudah 8 Tahun Derita Tumor di Gusi

Kompas.com - 17/11/2014, 09:37 WIB
Kontributor Manggarai, Markus Makur

Penulis

RUTENG, KOMPAS.com - Anastasia Tegawung (26), sudah delapan tahun bergulat dengan penyakit yang dideritanya. Perempuan asal Kampung Perang, Desa Cireng, Kecamatan Satar Mese Barat, Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur itu menderita tumor di bagian gusi yang menjalar hingga ke leher.

Saat dihubungi Kompas.com, di Ruteng, Senin (17/11/2014), dengan nada suara yang kurang jelas karena tumor yang menyumpal di mulutnya, dia menceritakan, kondisi itu sudah dialaminya sejak usia 18 tahun.

Kala itu, putri ke enam dari tujuh bersaudara pasangan Philipus Sudi dan Marta Mamas ini sedang berada di Kupang. “Awalnya, sakit gusi berlangsung selama 1 tahun,” tutur dia.

Senada dengan Anas, ayahnya, Philipus Sudi juga mengaku bingung dengan penyakit yang diderita putrinya. Hari demi hari, kata Philipus, gusi pada mulut bagian depan putrinya itu kian membengkak. “Akhirnya kami sekeluarga mengambil keputusan untuk mengobati Anas di Rumah Sakit Santo Rafael Cancar,” kata dia.

Usai pemeriksaan, Anas dijanjikan akan dirujuk ke salah satu RS di Australia. Menurut dokter, saat itu Anas mengidap tumor. Namun Philipus juga mengeluh soal keadaan ekonomi keluarga yang serba susah.

“Kami ini orang kecil, tidak punya apa-apa untuk berobat. Kami sangat membutuhkan bantuan orang lain,” kata Philipus.

Tak tahan dengan penyakit itu, lanjut Philipus, tibalah suatu hari ia dipertemukan dengan salah seorang staf Yayasan Senyum Bali, sebuah NGO yang bergerak di bidang penanganan pasien cacat wajah, bibir sumbing, dan langit-langit mulut.

Staf LSM Yayasan Senyum Bali, Fortunatus H. Manah mengaku akan mendampingi Anas untuk menjalani operasi di Bali. "Anas akan diberangkatkan ke Bali tanggal 18 November mendatang bersama 10 penderita cacat wajah lainnya. Kemudian, ia di-check up kondisinya di RSUP Sanglah Bali oleh Profesor David J. David dari The Australian Craniofacial Unit. Keputusan apakah operasinya berlangsung di Bali atau Australia, tergantung hasil check up tersebut," ujar Fortunatus.

Namun Fortunatus mengaku, dia tetap mengharapkan dukungan para donatur agar Anas bisa beroperasi di Australia.

Sementara itu, menurut Fortunatus, dr. B. Benny Philipus, Consultant Digestive Surgeon Rumah Sakit St. Carolus Jakarta yang kebetulan sedang menjalankan kegiatan Hari Kesehatan Nasional di Ruteng, Kabupaten Manggarai, merekomendasikan agar Anas dioperasi di RS Dokter Sutomo Surabaya dengan memakai BPJS.  .

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com