Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Kebersamaan dalam Bebersih Kota Bandung

Kompas.com - 16/11/2014, 21:56 WIB
advertorial

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Ada beragam cara yang bisa dilakukan untuk menjalin kebersamaan. Seperti yang dilakukan oleh belasan komunitas yang tergabung dalam aksi "Bebersih Kota" pada pra-even Bhinneka Tunggal Ika Movement 2014 di Car Free Day Dago, Bandung, Minggu (16/11/14).

Aksi dimulai dari pukul 06.00 WIB, ratusan orang remaja anggota dari belasan komunitas sudah memenuhi taman Dago. Remaja putra dan putri yang berkumpul mempersenjatakan diri dengan sejumlah peralatan kebersihan. Mulai dari sapu, pengki, kantung sampah, cat, hingga kuas dipersiapkan untuk Bebersih Kota yang dilangsungkan di sepanjang jalan Dago.

Seusai melakukan senam dan doa bersama, para anggota komunitas yang sudah berkumpul pun dibagi ke dalam tiga kelompok untuk membersihkan Jalan Dago. Berbagai macam aktifitas dilakukan, selain gerakan pungut sampah dan menyapu jalan, para remaja yang mayoritas menggunakan kaos hijau itupun memadati Car Free Day di jalan Dago mengecat median jalan, dan memasang nama jalan, distro, maupun clothing line beraksara sunda.

"Acaranya seru. Keren banget. Komunitas berbeda bisa kumpul dalam satu event. Meski hobi kami berbeda, tapi kami punya semangat yang sama, membuat Indonesia dan Bandung lebih baik. Kami cinta Indonesia," ujar Candra Ramdani, anggota Komunitas Ciloker.

Kegiatan "Bandung Bebersih" ini semakin semarak dengan penampilan Jasad, Pidi Baiq, sampai Indra Gatot dan juga Ink Mary dari Rosemary dan dipandu oleh MC kocak URBAN (ronny, elmi, wanda). "Bebersih Kota" merupakan rangkaian acara preevent Bhinneka Tunggal Ika Movement 2014 yang acara puncaknya akan digelar 22 November 2014 di Lapangan Tegallega Bandung dalam format konser musik dan kumpul komunitas.

"Untuk tahun ini, acara hanya digelar di kota Bandung," ungkap perwakilan www.djarumcoklat.com, Ardi Gumilar. Ardi menilai, Bhinneka Tunggal Ika Movement merupakan ajang berkumpulnya banyak komunitas. Sebab, menurut sebuah penelitian, Indonesia peringkat keempat komunitas terbanyak di dunia. Dengan jumlah yang banyak, tentunya harus ada kegiatan yang bisa menyatukan mereka semua.

Seperti saat Bhinneka Tunggal Ika Movement 2013 yang digelar roadshow di 9 kota. Sebelum acara puncak, pihaknya mempertemukan beberapa komunitas dengan anggota dewan. Dari hasil pertemuan tersebut, hasilnya sudah bisa dirasakan terutama dalam hal perizinan.

"Sekarang kalau mau buat pagelaran musik, izinnya tidak sulit," terangnya.

Selain itu, pada tahun 2013 lalu, Roadshow konser Bhinneka Tunggal Ika mengaudisi ratusan band, hingga terpilih 9 band yang akan masuk dalam kompilasi Bhinneka Tunggal Ika Tour. Sembilan band yang terpilih dibina, dilatih, dan diperkenalkan dengan dapur rekaman yang real, merasakan proses rekaman sampai berhasil membuat album kompilasi. "Album tersebut akan diluncurkan dalam puncak Bhinneka Tunggal Ika Movement 2014 nanti," imbuh Ardi.

Acara puncak nanti akan diramaikan dengan suguhan repertoar, konsep LED & Multimedia serta happening art dari Jasad yang akan berkolaborasi dengan Rampak Kendang. Yakni, salah satu kesenian tradisional asal Jawa Barat. Tak hanya itu, sejumlah booth komunitas siap meramaikan acara puncak. Di antaranya pameran benda pusaka dari seluruh Indonesia, galeri foto, food truck, sampai booth merchandise resmi dari Jasad.

Ardi menjelaskan, kegiatan tersebut akan dihadiri komunitas musik indie, reptile, taruna lokal, seniman, karinding, Coklat Kita, dan lainnya. Seluruh info lengkap mengenai Bhinneka Tunggal Ika Movement dapat diperoleh melalui website www.djarumcoklat.com. (reni susanti) (adv)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com