Untuk rekor kedua, maestro saksofon ini berhasil memainkan 13 alat musik tiup kayu yang berbeda. Ke-13 instrumen tiup yang dimainkan Hary adalah english horn, obo, klarinet, flute, alto flute, pikolo, sopranino block flute, soprano block flute, alto block flute, soprano saxophone, baby saxophone, alto saxophone, dan tenor saxophone.
Pemecahan rekor ini dilakukan di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, mulai Sabtu (14/11/2014) pukul 00.01 sampai pukul 16.30 WIB. Kedua rekor ini dicatat oleh dua lembaga pencatat rekor, yakni Record Holders Republic (RHR), yang bermarkas di London, Inggris, dan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) yang bermarkas di Semarang, Jawa Tengah.
Penyerahan dua sertifikat rekor tersebut dilakukan di Lapangan Aksobya pelataran Candi Borobudur, Sabtu malam.
"Luar biasa. Saya bangga bisa memecahkan dua rekor dunia di situs bersejarah, seperti di Candi Borobudur," ungkap Hary.
"Tujuan saya ingin mempromosikan situs bersejarah ini. Semoga 'resonansi' keindahan Borobudur bisa terdengar hingga penjuru dunia," sambungnya.
Manajer MURI Semarang Paulus Pangka mengatakan, Hary Wisnu membukukan rekor dengan waktu 15 jam. Namun, dikurangi istirahat, waktu efektif permainan Hary adalah 13,5 jam.
Bagi Hary, prestasi ini adalah pemecahan rekor keempat. Ia pernah tercatat oleh MURI karena memainkan saksofon terlama selama 12 jam, dan rekor RHR meniup saksofon tidak terputus selama 90 menit. Rekor ini mematahkan rekor Kenny G, yang meniup selama 47 menit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.