Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tewas di Hongkong, Sumarti Dihargai sebagai "Pahlawan Devisa"

Kompas.com - 13/11/2014, 11:00 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis

CILACAP, KOMPAS.com — Pemerintah Kabupaten Cilacap menilai Sumarti Ningsih, tenaga kerja Indonesia yang menjadi korban pembunuhan di Hongkong, sebagai salah satu pahlawan devisa bagi daerahnya.

"Kami menilai Sumarti ini sebagai salah seorang pahlawan devisa bagi negara ini dan Pemerintah Daerah Cilacap," ujar Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Cilacap Kosasih, Kamis (13/11/2014).

Kosasih menuturkan, Sumarti tercatat sebagai TKW resmi sejak tahun 2011 lalu dengan kontrak selama dua tahun sebagai pekerja buruh di Hongkong. Setelah habis kontrak selama dua tahun tersebut, ia kembali lagi ke Hongkong dengan visa kunjungan.

"Sejak tahun 2011, nama Sumarti ini tercatat sebagai TKW di Hongkong sampai tahun 2013. Sejak itu, Sumarti tidak memperpanjang masa kontraknya dan memilih berangkat lagi ke Hongkong dengan visa kunjungan," kata dia.

Dengan kejadian ini, kata Kosasih, dia berjanji akan lebih aktif menyosialisasikan bagi warganya yang hendak pergi kerja ke luar negeri, mmenginformasikan bagaimana cara menempuh berbagai persyaratan resmi agar sesuai peraturan pemerintahan yang berlaku.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, status Sumarti yang masuk ke Hongkong dengan visa kunjungan menyebabkannya tidak berhak atas santunan. (Baca: Ke Hongkong Pakai Visa Turis, Sumarti Tak Dapat Santunan)

Jenazah Sumarti dimakamkan di lokasi dekat rumahnya, Rabu (12/11/2014) siang. Prosesi pemakaman diiringi tangis haru keluarga dan warga yang berdatangan ke rumah duka. Sebelum pemakaman, sempat dibacakan sambutan Bupati Cilacap, diwakili oleh kepala Dinsosnakertrans setempat.

Bupati tak hadir karena harus menemani Gubernur Jawa Tengah yang berkunjung ke Cilacap terkait acara pemasaran sebuah produk lokal.

Diberitakan sebelumnya, Sumarti Ningsih alias Alice, warga Kampung Grumbul Banaran RT 02 RW 05 Desa/Kecamatan Gandrumangu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, menjadi korban pembunuhan di Hongkong oleh bankir Inggris, Rurik Jutting.

Jasad Sumarti ditemukan dalam sebuah koper di apartemen di Wan Chai, Hongkong. Dia tewas bersama seorang warga Indonesia lainnya yang dikenal sebagai Jesse Lorena di apartemen milik Jutting. Jutting mulai diperiksa oleh kepolisian Hongkong terkait kasus pembunuhan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com