Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembatasan Dinas Luar Negeri, Kenapa Ridwan Kamil "Ciut"?

Kompas.com - 13/11/2014, 10:37 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Wali Kota Bandung Ridwan Kamil bertemu dengan perwakilan Komisi I DPR RI yang dipimpin oleh Tantowi Yahya, di Rumah Dinas Wali Kota, Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Kamis (13/11/2014).

Dalam pertemuan tersebut, Emil—sapaan akrab Ridwan Kamil—membeberkan beberapa program Kota Bandung yang telah berhasil selama satu tahun pada masa kepemimpinannya, seperti program Brigadir RW, bus sekolah gratis, dan lain-lainnya.

Selain itu, Emil juga membeberkan bagaimana dia mendapatkan dana corporate social responsbility melalui kerja sama yang digalang bersama beberapa negara maju, seperti Belanda, Perancis, dan Jepang.

Dalam kesempatan tersebut, Emil juga sempat "curhat" soal kekhawatirannya terhadap pembatasan kunjungan dinas ke luar negeri yang sempat dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri. "Agak 'ciut' juga kalau kepala daerah tidak boleh ke luar negeri," kata Emil.

Dengan pembatasan tersebut, Emil khawatir diplomasi dan kerja sama dengan negara-negara maju yang ingin membantu pembangunan di Kota Bandung menjadi terhambat.

Sebelumnya, Emil pernah menyatakan bahwa APBD Kota Bandung yang mencapai Rp 5 triliun dipastikan tidak cukup untuk membangun infrastruktur baru di Kota Bandung. Setengah APBD dipastikan habis untuk membayar gaji PNS. "Takutnya terhambat untuk deal, itu kan butuh proses," kata dia.

Menurut Emil, tidak ada yang salah jika kepala daerah pergi ke luar kota, asalkan ada hasil positif yang didapatkan. "Kita harus hindari pergi ke luar negeri tapi enggak bawa hasil. Saya juga sering nolak kalau yang sifatnya hanya konvensi," tandas Emil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com