Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar: Amankan Suporter Sepak Bola, Perlu Koordinasi Antar-daerah

Kompas.com - 15/10/2014, 19:03 WIB
Kontributor Semarang, Puji Utami

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com — Penyerangan terhadap suporter sepak bola kembali terjadi dan memakan korban jiwa. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyayangkan peristiwa tersebut. Ganjar mengatakan, untuk mengamankan dan menangani suporter tersebut, perlu adanya koordinasi antar-daerah saat digelarnya pertandingan.

Pengamanan itu, ungkapnya, jangan hanya dilakukan di lapangan saja saat dilakukan pertandingan, tetapi harus menyeluruh.

"Saya minta nantinya ada koordinasi antar-daerah, jadi pengamanan tidak hanya saat pertandingan, tapi juga ketika suporter pulang ke daerah perlu ada pengamanan. Ini sebagai antisipasi," ujarnya, Rabu (15/10/2014).

Untuk mencegahnya terulang kembali, Ganjar menegaskan, butuh langkah-langkah antisipasi agar peristiwa itu tidak terulang.

"Ke depan, supaya dilakukan pengamanan pada suporter, bukan hanya saat di lapangan sehingga tidak terjadi lagi kasus penyerangan suporter, terlebih sampai memakan korban jiwa," ujarnya.

Sementara itu, Komisioner Komnas HAM Dianto Bachriadi mengatakan, penyerangan suporter tersebut merupakan tindak kriminal sehingga perlu dilakukan proses hukum pada pelaku. Polisi, lanjutnya, harus melakukan tindakan tegas dalam proses hukum agar tidak lagi terjadi kekerasan antarsuporter.

Dia mengatakan bahwa selama ini ada kesan penanganan kasus kekerasan yang melibatkan suporter tidak ditangani dengan tuntas.

"Jangan sampai kekerasan ini menjadi budaya, jadi harus diusut tuntas dan diproses hukum," ujarnya seusai melakukan pertemuan dengan Ganjar.

Selain itu, dia juga meminta PSSI bertindak tegas untuk memberikan sanksi pada klub sepak bola yang suporternya terlibat kerusuhan dan kekerasan, seperti tidak diperbolehkan ada penonton saat pertandingan.

"PSSI harus tegas, bisa mencontoh otoritas sepak bola di luar negeri, yakni menghukum klub yang suporternya terlibat kerusuhan," tambahnya.

Seperti diberitakan, bus yang ditumpangi puluhan suporter PSCS Cilacap diserang oleh sekelompok orang bercadar di Jalan Solo, tepatnya di depan lapangan parkir Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta, pada Minggu (12/10/2014) malam.

Akibat penyerangan itu, satu orang suporter meninggal dunia dan beberapa orang mengalami luka akibat sabetan pedang serta lemparan batu. Peristiwa terjadi saat suporter PSCS hendak pulang seusai menyaksikan laga PSCS melawan Persis Solo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com