Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 2 Kasus Pembunuhan Sadis yang Belum Terungkap Tuntas di NTT

Kompas.com - 09/10/2014, 23:17 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Dua kasus pembunuhan sadis di Nusa Tenggara Timur hingga kini belum terungkap secara tuntas. Kedua kasus itu melibatkan polisi baik sebagai pelaku maupun korban.

Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) Brigjen Endang Sunjaya mengatakan, kedua kasus kejahatan dimaksud adalah pembunuhan Paulus Usnaat di ruang tahanan Polsek Miomafo Timur (Nunpene). Pulus Usnaat ditemukan tewas secara mengenaskan di dalam ruang tahanan. Bahkan, alat vitalnya pun hilang. [Baca “Suami Saya Dibunuh di Dalam Sel, Alat Vitalnya Hilang sampai Sekarang"].

Lalu kasus kejahatan lainnya yang masih misteri adalah pembunuhan Bripka Obaja Nakmofa, anggota polisi yang bertugas di Polres Kota Kupang. [Baca: Polisi Bunuh Polisi]

Kepala Bidang Hubungan Hubungan Masyarakat Polda NTT, AKBP Okto George Riwu kepada Kompas.com di ruang kerjanya, Kamis (9/10/2014) menjelaskan, saat ini pihaknya telah membentuk tim penyelidikan khusus untuk menyelidiki kasus-kasus yang selama ini belum terungkap oleh Kapolda lama, Brigjen Untung Yoga Ana.

“Tim penyidik Polda NTT sementara (sedang) bekerja untuk mengungkap kasus-kasus seperti kebakaran kantor gubernur, kasus pembunuhan Paulus Usnaat di dalam tahanan Polsek Miomafo Timur (Nunpene), pembunuhan Bipka Obaja Nakmofa anggota polisi yang bertugas di Polres Kota Kupang dan sejumla kasus lainnya,” jelas Riwu.

Menurut Okto, untuk menyelesaikan semua kasus tersebut, tentunya membutuhkan waktu yang cukup panjang. Dia belum bisa memastikan berapa lama tim khusus itu bekerja. Namun Polda NTT, kata Okto, tetap berkomitmen untuk menuntaskan persoalan-persoalan itu sesuai tuntutan dari masyarakat NTT.

Okto pun mengharapkan masyarakat NTT tetap bersabar menunggu penyelesaian kasus tersebut. Sebab, Polda NTT sedang bekerja keras melalui tim penyelidik untuk menuntaskan kasus kejahatan itu.

“Kalau memang tim kami tidak berhasil, maka kami tetap akan publikasi melalui media masa,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com