Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lambung dan Darah Korban Oplosan Magelang Diteliti

Kompas.com - 08/10/2014, 09:53 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Dua jasad korban yang diduga tewas akibat menenggak miras oplosan diotopsi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Tengah, Rabu (8/10/2014) dini hari.

Otopsi yang dilakukan RSJ Prof Dr Soerojo, Kota Magelang, itu untuk menguak kepastian penyebab kematian para korban. “Korban yang kami periksa kondisi jasadnya ada dua orang. Kita mengambil sampel dari beberapa korban berupa organ tubuh lambung dan darah,” ungkap Ketua Tim DVI Polda Jateng, Setyo Trisnadi.

Kedua jasad tersebut atas nama Sarjono (55) warga Dusun Glagah, Desa Banjarnegoro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang. Jasad Sarjono bahkan terpaksa diangkat langsung dari liang lahatnya di pemakaman desa setempat.

Sarjono adalah penjual oplosan jenis arak yang juga diduga tewas akibat menenggak oplosannya sendiri, selain dijual oleh para korban meninggal lainnya.

Jasad lainnya atas nama Darori, warga Desa Sidoagung, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang. Darori tewas pada Selasa (7/10/2014) malam setelah sebelumnya dirawat di Puskesmas Salaman I.

Setyo menjelaskan, sampel organ lambung dan darah yang diambil dari masing-masing korban itu kemudian dibawa ke Labfor Dokkes Polda Jateng di RSU Bhayangkara di Kawasan Kabluk, Kota Semarang untuk diteliti kandungan zatnya. Lalu akan dicocokan dengan temuan beberapa barang bukti yang telah didapatkan petugas Polres Magelang di beberapa Tempat Kejadian Perkara (TKP) pesta miras oplosan itu.

“Hasilnya bagaimana kita menunggu hasil final dari labfor, zatnya apa, kadarnya berapa, nanti kita menyambung dengan hasil-hasil dan temuan barang bukti di TKP,” tandas Setyo.

Usai diotopsi, dua jasad Sarjono dan Darori, dikembalikan ke pihak keluarga untuk kemudian dimakamkan kembali.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah warga di Kecamatan Salaman, Tempuran dan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah diduga tewas akibat minum miras oplosan berupa campuran arak, minuman penambah energi dan minuman bersoda.

Mereka menggelar pesta oplosan di lokasi yang berbeda pada waktu yang hampir bersamaan pada Minggu (5/10/2014) malam. Kematian korban juga hampir bersamaan dalam rentang waktu antara Senin (6/10/2014) hingga Selasa (7/10/2014) malam.

Sebelum meregang nyawa, semua korban diketahui mengalami gelaja yang sama yakni kejang, pandangan kabur, mual dan muntah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com