Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Bocah Ini Melihat Ibunya Dibunuh Sang Ayah

Kompas.com - 30/09/2014, 20:39 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com — Peristiwa tragis dialami Andika Refa Pratama (6) dan Dinda Sela Aquina (2). Dua bocah itu harus kehilangan ibu kandungnya karena diduga dibunuh oleh ayahnya sendiri. Bahkan, keduanya menyaksikan sendiri pembunuhan yang terjadi pada Selasa (30/9/2014) dini hari itu.

Peristiwa itu terjadi di rumah mereka di Dusun Rejosari II, Desa Grabag, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. Peristiwa itu kali pertama diketahui oleh Sri Wahyuni (55), nenek dua bocah itu, atau ibu kandung korban yang diketahui bernama Rani Aprilia (24).

Sri menceritakan, malam itu dirinya terbangun karena mendengar suara tangis dua cucunya dari dalam rumah Rani. Sri yang tinggal di depan rumah putrinya itu segera masuk ke rumah tersebut. Namun sayang, semua pintu terkunci. Sri pun masuk melalui jendela.

"Saya kaget bukan main karena saya lihat Rani sudah terbujur kaku, bersimbah darah di tempat tidur kamarnya. Sementara itu, Andika dan Dinda menangis kencang di dekat Rani," tutur Sri sambil menahan tangis, di rumah duka, Selasa (30/9/2014) siang.

Saat itu, dia sempat memeluk tubuh Rani untuk meyakinkan kondisi sang anak sebenarnya. Namun sayang, putrinya yang biasa berjualan mi ayam dan bakso itu telah tiada. Menurut Sri, saat ditemukan, Rani dalam posisi tengkurap dengan darah segar mengalir dari hidung dan mulut. Wajah Rani juga membiru.

Sri sangat terpukul karena putrinya meninggal dengan cara yang mengenaskan. Dia juga tidak menyangka karena sebelumnya tidak ada firasat apa pun terkait kematian putrinya itu. Terakhir, Sri bertemu Rani pada Senin (29/9/2014) malam. Saat itu, putrinya sempat memintanya untuk menutup pintu belakang rumahnya.

"Dia (Rani) sering ke rumah karena tidak pernah masak. Saat itu dia menyuruh saya nutup pintu belakang karena saya sedang setrika baju. Itu saja, tidak ada pesan khusus dan firasat apa pun," ucapnya.

Dugaan sementara, korban dibunuh oleh suaminya, Hendri Bayu Irawan (25), warga Ngabean, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang. Belakangan, keluarga muda itu terlibat pertengkaran yang berujung rencana perceraian. Pasca-peristiwa itu, keberadaan Hendri juga tidak diketahui. "Suami korban meninggalkan rumah seusai kejadian itu," kata Kasat Reskrim Polres Magelang AKP Samsu Wirman.

Dari hasil penyelidikan dan olah TKP, beberapa barang berharga milik korban diketahui telah raib. Di antaranya adalah gelang 26 gram, kalung panjang dan bandul 20 gram, Blackberry, tablet, cincin 4 gram, dan uang Rp 5 juta. Bahkan, beberapa barang, seperti kalung dan ponsel, tercecer seperti tak sempat dibawa.

Sementara itu, pemeriksaan terhadap korban, kata Samsu, menunjukkan adanya lebam di bagian wajah dan leher. Diduga, korban dibunuh dengan cara dicekik.

Menurut AKP Samsu, korban dibunuh antara pukul 00.00 dan 02.30 dini hari. Hingga kini, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan, termasuk mendalami keterlibatan sang suami. Pihaknya juga telah memeriksa sejumlah saksi. Adapun jenazah korban telah dibawa ke RSUP Sardjito, Yogyakarta, untuk keperluan otopsi.

"Kami masih menunggu hasilnya. Dari situ, penyebab kematian korban akan jelas," tutup Samsu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com