"Rumah terbakar, pakaian dan perabot semua ludes. Bahkan dua ekor kambing saya juga ikut terpanggang hidup-hidup. Sudah tidak punya apa-apa lagi sekarang," kata Khozin dengan wajah memelas.
Peristiwa itu pertama kali diketahui oleh seorang pekerja di kompleks perumahan Kalongan Indah, tidak jauh dari rumah korban sekitar pukul 13.00 WIB. Api didapati sudah membubung sampai atap rumah korban.
"Informasinya dari tukang yang bekerja di perumahan, dia lihat api sudah naik ke genteng. Kebetulan kampung juga sepi," kata Kades Kalongan, Yarmuji.
Regu pemadam kebakaran yang datang 45 menit setelah kejadian hanya mendapati puing-puing rumah Khozin sudah rata dengan tanah. Meski demikian, petugas tetap menyemprotkan air untuk memastikan seluruh sumber api sudah padam.
Menurut informasi di lapangan, rumah berukuran 8 x 10 meter itu sehari-hari hanya ditempati oleh Khozin. Saat kejadian, korban tengah melaksanakan shalat dzuhur di masjid kampung. Korban masih khusyuk berdoa saat para tetangganya berjibaku memadamkan api.
"Kelihatannya korsleting, sebab korban mengaku tidak menyalakan tungku atau kompor saat pergi ke masjid," imbuh Yarmuji.
Akibat kejadian itu, korban untuk sementara waktu diungsikan ke rumah salah satu kerabatnya. Pemerintah desa secepatnya akan memberikan bantuan untuk pembangunan rumah korban.
"Kami sudah mengalokasikan dana desa untuk korban bencana. Besarannya kurang lebih Rp 5 juta, kekurangannya akan dibantu secara gotong-royong oleh warga," kata Yarmuji.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.