Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Maluku, Satu Dokter Layani 40.000 Warga

Kompas.com - 02/09/2014, 13:20 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com — Gubernur Maluku Said Assagaf mengungkapkan, Pemerintah Provinsi Maluku masih sangat membutuhkan tenaga dokter untuk melayani kebutuhan kesehatan bagi masyarakat di 11 kabupaten kota di Maluku.

Hal ini diungkapkan Gubernur seusai menandatangani serah terima 20 tenaga dokter pegawai tidak tetap (PTT) dari Kementerian Kesehatan RI di Kantor Gubernur Maluku, Selasa (2/9/2014).

"Jadi, kita di Maluku masih sangat membutuhkan banyak dokter. Kita masih butuh sekali untuk melayani masyarakat," ungkap Said.

Said menjelaskan, minimnya tenaga dokter di Maluku harus bisa diatasi sehingga kebutuhan masyarakat untuk memperoleh pelayanan kesehatan dapat terpenuhi. "Untuk perbandingan, penduduk kita 1,8 juta, jadi berarti satu orang dokter umum itu melayani 40.000 warga, kalau 11 dokter ahli melayani 10.000 warga," ungkap dia.

"Jadi, kedatangan para dokter ini sangat kita butuhkan sekali karena Maluku masih sangat membutuhkan tenaga dokter," ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Meikyal Pontoh mengatakan, saat ini ada sebanyak 236 tenaga dokter umum dan dokter gigi pegawai tidak tetap (PTT) yang tersebar di 11 kabupaten kota di Maluku.

Menurut Meikyal, tambahan 20 dokter PTT yang baru tiba di Maluku nantinya akan ditempatkan di sembilan kabupaten kota, termasuk daerah pedalaman, daerah perbatasan, dan pulau terdepan.

"Tujuannya untuk membantu melayani kesehatan masyarakat di daerah-daerah di Maluku. Jadi, mereka akan bekerja selama dua tahun ke depan," ujar Meikyal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com