Kebakaran pertama kali diketahui oleh Suster Erros Vita Rosalina, kepala panti asuhan Alma. Saat itu, Suster Erros baru selesai menerima tamu dari Dinas Sosial, tiba-tiba dia melihat api membakar gedung bermain anak-anak di belakang.
"Saya kaget dan berteriak kebakaran, tolong, tolong, dan mencari semua anak-anak panti," kata dia, Jumat.
Seluruh penghuni panti asuhan pun menjadi panik. Namun demikian, kata Erros, ada beberapa anak-anak panti sempat mencoba memadamkan api, namun sulit karena si jago merah itu kian membesar.
Tak lama kemudian, petugas pemadam kebakaran (damkar) dari Pemerintah Kabupaten Nias datang setelah ditelepon anak-anak panti. Tim damkar dibantu aparat TNI Nias segera memadamkan api.
"Api baru dapat dijinakkan satu jam kemudian," kata Dang Rumandung, staf Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Gunungsitoli ikut bekerja memadamkan api.
Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut. Suster Erros menaksir kerugian akibat musibah itu mencapai Rp 150 juta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.