Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggalkan 20 Ton Bawang Selundupan, Nakhoda dan Kru Lompat ke Laut

Kompas.com - 27/08/2014, 14:25 WIB

KARIMUN, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Khusus Kepri menggagalkan penyelundupan 20 ton bawang asal Sungai Linggi, Malaysia tujuan Bukit Batu, Bengkalis, Riau. Operasi penggagalan ini dilakukan 21 Agustus 2014 sekitar pukul 04.00 WIB di perairan Tanjung Bantan.

Sayang, petugas hanya menemukan kapal beserta muatan bawangnya saja, sedangkan nakhoda dan kru kapal kabur setelah mengkandaskan KM Tambora yang mereka tumpangi ke pantai.

"Mengingat keselamatan anggota, kami tidak melakukan upaya pengejaran terhadap nakhoda dan kru kapal. Kami fokuskan ke barang bukti kapal dan muatan bawang, itu yang paling penting," ujar Kepala Bidang Penindakan dan Sarana Operasi (PSO) DJBC Khusus Kepri, Evy, Selasa (26/8/2014).

Evy juga mengaku tidak tahu terkait kabar yang menyebutkan seorang kru KM Tambora dinyatakan hilang setelah lompat ke laut menghindari kejaran petugas DJBC Khusus Kepri.

Sebaliknya Evy mengaku tidak tahu berapa jumlah kru KM Tambora yang melakukan penyelundupan bawang itu. Evy juga membantah pihaknya memerintahkan nakhoda dan kru KM Tambora lompat ke laut, melainkan itu inisiatif dari para pelaku sendiri.

"Tidak tahu, jumlah orangnya saja kami tak tahu, apalagi itu (ABK hilang--red). Yang jelas kami sudah berikan peringatan untuk berhenti, bahkan tembakan peringatan ke udara juga telah kami lakukan tapi tetap saja mereka tidak mau berhenti, malah mereka mengandaskan kapal mereka ke pantai dan lalu kabur," terang Evy.

Perkiraan barang dikatakan Evy mencapai Rp 400 juta dengan asumsi harga bawang Rp 20 ribu per kilogram. Kerugian negara yang dimungkinan timbul sekitar Rp 116 juta dari besaran pajak yang seharusnya dibayar, sedangkan kerugian immateril yakni mengganggu perekenomian, perdagangan dan kesehatan dalam negeri.

Selain itu, DJBC Khusus Kepri juga berhasil mengamankan penyelundupan barang campuran berbagai jenis atau kelontong dari Telaga Punggur, Batam tujuan Tanjungbatu, Karimun oleh KM Rezeki Mulia, 17 Agustus sekitar pukul 03.00 di sekitar perairan jembatan I, Barelang.

Pada hari yang sama sekitar pukul 22.30 WIB di perairan Takong Hiu, DJBC Khusus Kepri juga berhasil menggagalkan upaya penyelundupan barang serupa oleh KM Aisyah dari Sei Jodoh, Batam tujuan Tanjungbalai Karimun.

Meski sudah hampir satu minggu setelah ditangkap, DJBC mengaku belum menanyakan terkait penampung barang di Tanjungbatu dan Tanjungbalai Karimun dengan alasan kasus bertumpuk. Kedua kasus tersebut sama-sama diduga mengangkut barang keluar dari kawasan dan pelabuhan bebas (FTZ) Batam tanpa dokumen pelindung dari Badan Pengusahaan (BP) Kawasan Batam.

Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2012 tentang Perlakuan Kepabaeanan, Perpajakan dan Cukai serta Tatalaksana Pemasukan dan Pengeluaran barang ke dan dari serta Berada di Kawasan yang Telah Ditetapkan sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas.

Terakhir KM Anisa III membawa sekitar seribu balpres dari Port Klang, Malaysia ke Tanjungbalai Asahan, Sumatera Utara, 20 Agustus sekitar pukul 03.30 WIB di perairan Pulau Jemur. Nilai barang sekitar Rp 3,5 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com