Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Kedatangan Presiden, 16 Pekerja Seks Diangkut dari Pantai Kuta

Kompas.com - 26/08/2014, 13:44 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com — Sebanyak 16 wanita pekerja seksual dijaring oleh Tim Penanggulangan Masalah Tuna Sosial Kabupaten Badung, Bali, dan dibawa ke Banyuwangi menggunakan satu bus, Selasa (26/8/2014).

Ketut Widiana, Kepala Seksi Rehabilitasi Dinas Sosial Kabupaten Badung, Bali, menjelaskan, ke-16 wanita pekerja seksual tersebut diamankan dari wilayah Pantai Kuta, Bali. "Ada yang diamankan di tempat spa, rumah tangga, salon di wilayah Gang Popies dan Ground Zero di sekitar Pantai Kuta. Mereka mengarah bekerja sebagai pekerja seksual," kata Ketut.

Ketut lalu mengatakan, operasi yang dilakukannya merupakan operasi rutin yang sering digelar, bukan hanya menjelang kedatangan Presiden ke Bali dalam waktu dekat ini. "Memang ada jadwal Presiden berkunjung ke Bali. Akan tetapi, ini hanyalah operasi rutin yang kami lakukan," kilah Ketut.

Setelah penangkapan yang dilakukan pada Senin (25/8/2014), 16 PSK tersebut dibina dan dipulangkan ke tempat asal. "Banyuwangi (dipilih) karena memang wilayah terdekat dari Bali. Rencananya juga akan ada kerja sama, termasuk dengan Bondowoso, untuk pengembalian PSK ke tempat asal," kata Ketut.

Ketut menambahkan bahwa pihaknya sudah beberapa kali melakukan pengembalian PSK ke Banyuwangi. "Ada sekitar 90 PSK yang sudah kami pulangkan. Namun, kami tidak hafal apakah mereka wajah lama atau baru," ujar Ketut.

Sementara itu, Muhammad Sujoko, petugas Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Banyuwangi, menjelaskan, dari 16 PSK, hanya ada empat perempuan yang beralamatkan di Banyuwangi.

"Untuk mereka yang warga Banyuwangi, kami akan bertanggung jawab dan memastikan mereka untuk pulang. Akan kami antar sampai di depan pintu dan bertemu dengan keluarga," kata Sujoko.

Namun, untuk PSK lain yang bukan warga Banyuwangi, Sujoko akan berkoordinasi dalam memberikan ongkos kepada mereka untuk kembali ke tempat asalnya. "Kami juga berpesan agar mereka tidak beroperasi di Banyuwangi karena kawasan lokalisasi di sini sudah tutup semua, apalagi sudah ada perda tentang ketertiban umum di Banyuwangi," kata dia.

Berdasarkan pendataan kartu tanda pengenal, mereka yang tercatat sebagai warga Banyuwangi adalah Sri Hartatik, Wiyati, Yulianti, dan Susi Samnawati. Sementara itu, sisanya berasal dari Kabupaten Bondowoso, Jakarta, Batam, Situbondo, Indramayu, Tulungagung, dan Surabaya.

Susi mengaku bekerja sebagai pemijat di wilayah Kuta, Bali. "Ini baru pertama terjaring. Saya mau pulang saja ke tempat suami di Alas Malang, Banyuwangi," kata Susi.

Namun, hal berbeda diungkapkan salah satu PSK asal Bondowoso. Ia mengatakan sudah terbiasa tertangkap dan nanti akan kembali lagi ke Bali. "Walaupun katanya ada Presiden datang, saya enggak masalah. La wong saya enggak mengganggu mereka," kata dia sambil menyalakan sebatang rokok.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan berada di Bali untuk mengikuti acara World Forum UN Alliance of Civilizations, Rabu, 27 Agustus 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com