Lupa Matikan Api di Tungku, Seisi Rumah Ludes Terbakar

Saat kejadian, penghuni tengah mengikuti hajatan pernikahan di rumah Juniah, tetangga koban. Menurut keterangan salah seorang warga, Zaenuri (50), peristiwa itu kali pertama diketahui oleh Musta'an (40), sang juru rias yang sedang merias pengantin di rumah yang bersebelahan dengan rumah Bahrun.

"Tukang riasnya dengar bunyi pletok-pletok. Seketika seisi rumah pengantin berhamburan karena takut. Ternyata itu bunyi api dari rumah Pak Bahrun," kata Zaenuri.

Puluhan warga yang sudah banyak berkumpul di rumah Juniah kemudian lari menuju ke rumah Bahrun yang hanya berjarak sekitar 10 meter. Dengan alat seadanya warga berupaya memadamkan api.

Sekitar satu jam kemudian, api berhasil dikuasai sehingga tidak menjalar ke rumah warga lainnya. "Regu pemadam datang, tapi balik lagi karena api sudah padam," imbuh Zaenuri.

Di rumah semi permanen berukuran 10x8 meter itu, Bahrun yang sudah renta tinggal bersama istrinya Rukinah (70) dan Nariyah (34) serta tiga anak Nariyah.

Saat kejadian, Bahrun sedang pergi ke kebun, sedangkan Rukinah dan Nariyah membantu tetangganya yang sedang hajatan. Sementara tiga anak Nariyah sudah berangkat ke sekolah. "Api diduga dari tungku kayu. Saat ditinggal nyinom (hajatan), Nariyah sedang memasak air," kata Sama'in, tetangga Bahrun lainnya.

Kerugian yang ditimbulkan dari peristiwa itu diperkirakan mencapai Rp 80juta. Saat ini pemerintah setempat tengah mengupayakan bantuan untuk keluarga korban.

"Sementara keluarga Pak Bahrun ditampung di rumah Haji Saeri. Kami akan segera melaporkan kejadian ini ke BPMPD, Dinas Sosial, Bazis dan PMI untuk mengupayakan bantuan," kata Rudito, Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban (Trantib) Kecamatan Bergas, saat ditemui di lokasi kebakaran.