Alwi mengatakan kepada beberapa wartawan, Kamis (7/8/2014), bahwa ia akan meminta polisi pamong praja untuk menurunkan nama "Doli" yang dipampang di depan masuk gang. "Diganti saja nama Gang 'Doli' itu, atau kalau tidak saya sendiri yang akan menurunkannya," kata Alwi geram.
Nama Gang "Doli", imbuh Alwi, kesannya sangat negatif, lebih-lebih ketika sebelum Ramadhan kemarin ada ribut-ribut soal penertiban para pekerja seks komersial. Ketika nama itu ada di Pamekasan, masyarakat akan ikut memberi penilaian negatif.
Sebelumnya, Satpol PP Pamekasan, Rabu (6/8/2014), melakukan razia terhadap beberapa tempat kos, termasuk di Kelurahan Barurambat Timur. Di kelurahan itu terdapat tempat kos yang tidak mengantongi izin, tetapi menerima penghuni kos.
Aparat Satpol PP Pamekasan merazia tempat tersebut karena menerima laporan bahwa banyak penghuni kos yang tidak mengantongi izin tinggal resmi. Selain itu, penghuninya diduga menjadi PSK.
Sementara itu, menurut Mulyadi, salah satu warga sekitar, gang tersebut sebetulnya bukan bernama Gang "Doli" melainkan Gang "Do'i". Namun karena ada warga yang usil, tanda koma kemudian diubah menjadi huruf L sehingga bertuliskan Gang "Doli".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.