Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilik Rumah Lupa Matikan Kompor Saat Dengar Istri Mau Melahirkan, Belasan Rumah Terbakar

Kompas.com - 07/08/2014, 16:05 WIB
Kontributor Samarinda, Hyuna Azamta Asyifa

Penulis


SAMARINDA, KOMPAS.com — Belasan rumah di Jalan Milono No 3, RT 12, Kelurahan Bugis, Samarinda Ulu, Kalimantan Timur (Kaltim), hangus terbakar, Kamis (7/8/2014), sekitar pukul 12.00 Wita. Api berkobar dari salah satu rumah bangsal yang tengah kosong. Diduga, api berasal dari kompor yang tengah menyala lantaran si pemilik rumah meninggalkan rumah dengan terburu-buru.

"Yang punya rumah lagi masak tiba-tiba dengar istrinya melahirkan, jadi langsung panik dan lari ke rumah sakit," kata Ipul, salah satu saksi mata yang juga tinggal di kawasan tersebut.

Ipul menjelaskan, kondisi api cepat membesar karena rumah-rumah yang terbakar kebanyakan dari kayu. Belum lagi, ledakan tabung gas dari tiap rumah menambah percikan api yang luar biasa.

"Kejadian terjadi pukul 12.00 Wita, tapi pemadam datang pada pukul 12.30 Wita. Jadi, api sempat membesar selama setengah jam. Total rumah yang saya hitung ada sekitar 13 rumah yang terbakar," imbuhnya.

Dari lokasi kejadian, puluhan korban kebakaran menangis karena harta mereka telah hangus. Sedikitnya lima mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk menjinakkan api. Tepat pukul 01.00 Wita, petugas berhasil memadamkan api.

Kepala Bidang Kedaruratan Logistik PMK Kota Samarinda Makmun Santoso mengatakan, kondisi jalan gang yang sempit menyulitkan mobil pemadam. Puluhan meter selang air disambung agar sampai ke lokasi kebakaran.

"Mobil susah masuk karena gangnya terlalu sempit. Tapi, beruntung ada satu mobil yang tembus ke atas," kata dia.

Makmun mengatakan, hanya 10 rumah yang terbakar. Meski demikian, Makmun menambahkan, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut.

"Ada 10 rumah, tapi tidak ada korban jiwa," sebutnya.

Terkait asal mula api, Makmun mengatakan jika pihaknya masih menyelidiki dari mana api berasal.

"Sampai saat ini masih diselidiki penyebab kebakarannya. Informasi cepat kita terima sehingga api tidak sempat melebar hingga ke atas," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com