Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Petani" Ganja di Taman Nasional Gede-Pangrango adalah Kakak Beradik

Kompas.com - 24/07/2014, 16:39 WIB
Kontributor Bogor, Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Kepala BNN Kabupaten Bogor, Setia Budhi Nugraha mengaku terkejut dengan penemuan ladang ganja di kawasan Perhutani, Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango, Pasir Pogor, RT 01/01, Desa Cileungsi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor.

Ladang ganja tersebut diperkirakan mencapai sehektar yang menyatu dengan ladang-ladang lainnya. "Memang faktor cuaca di perkebunan ini sangat cocok untuk menanam pohon ganja. Namun, kami tidak mengira kalau perkebunan ini justru ditanami pohon ganja oleh petani di perkebunan ini," ucap Budhi, saat melakukan penggerebekan di lokasi kejadian, Kamis (24/7/2014).

"Kami juga kesulitan menemukan pohon ganja di sini, karena pelaku menanam ganja tidak di satu lokasi melainkan disebar ke setiap titik," kata Budhi lagi.

"Informasi yang diperoleh, tersangka merupakan kakak beradik. Satu orang atas nama Damir (45), berhasil diamankan dan tersangka lainnya masih dalam pencarian. Tersangka merupakan petani di perkebunan itu," tambah dia.

Budhi mengatakan, tersangka setiap harinya masuk ke lokasi perkebunan pada pagi hari dan kembali pulang ke rumah sore hari sekitar pukul 18.00, atau sebelum gerbang lokasi perkebunan ditutup.

"Mereka selalu rutin pulang terakhir setelah petani-petani lainnya pulang duluan," kata Budhi.

Sebelumnya, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bogor berhasil menggrebek lokasi ladang ganja di kawasan Perhutani, Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango, Pasir Pogor, RT 01/01, Desa Cileungsi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Kamis (24/7/2014).

Dari hasil operasi penggeledahan ladang ganja, ini BNN Kabupaten Bogor menemukan 40 batang pohon ganja serta 60 batang pohon ganja kering siap edar yang disimpan di dalam gubuk. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com