Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dulu Ditinggal Ibu, Kini Bocah Felix Kehilangan Seluruh Keluarganya

Kompas.com - 11/07/2014, 18:09 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com - Felix Ade Santoso (12) mengantarkan jenazah ayahnya, Iwan Santoso (36) dan ibunya Diah Nur Santi (32) serta dua adiknya, Yus Esar Santoso (8) dan Bilqis Queen (3), ke tempat peristirahatan terakhir di pemakaman desa, Jumat (11/7/2014). Felix kehilangan keluarganya dalam kecelakaan maut yang terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang, Kamis (10/7/2014) kemarin (baca selengkapnya: Kecelakaan Maut, Satu Keluarga Tewas Terpanggang).

Pariyani, tante Felix, mengaku tidak merasa ada tanda-tanda atau firasat apapun sebelum kepergian keluarga Felix. Pariyani yang merupakan adik kandung Iwan Santoso itu, mengatakan sebelum kecelakaan Felix dan keluarganya sedang berlibur ke rumah salah satu neneknya yang tinggal di Yogyakarta.

“Tidak ada firasat apapun. Hanya sebelum pergi ke Yogyakarta kakak saya (Iwan Santoso) tumben tidak pamit. Biasanya dia pamit sama Ibu dan Bapak saya,” katanya.

Pariyani mengetahui peristiwa nahas itu dari ibunya, nenek Felix. Beberapa saat setelah kejadian, kata Pariyani, Felix menghubungi neneknya untuk mengabarkan kejadian itu (baca selengkapnya: Keluarganya Tewas, Bocah Felix Selamat setelah Pecahkan Kaca Mobil).

“Felix itu ternyata hafal nomor HP neneknya, dia telepon menggunakan HP warga yang menolongnya. dia bilang kalau mobil ayahnya kecelakaan dan dia tidak tahu bagaimana keadaan ayah ibu dan adik-adiknya. Sedangkan dia sudah berada di rumah sakit ditolong warga,” ungkap Pariyani.

Dia mengisahkan, Felix memang dekat dengan neneknya, Sutini (63) dan kakeknya, Musiman (67). Ibu kandungnya sudah meninggal sejak Felix berusia satu tahun. Ayah Felix lantas menikah dengan Diah Nur Santi dan tinggal di Kampung Bayeman Kota Magelang.

Sementara itu, Felix tinggal dengan nenek dan kakeknya di di Kampung Jaranan.

“Meskipun mereka tidak satu rumah tapi hubungan mereka baik, ibu tirinya juga sayang dengan Felix. Kalau Felix kangen pasti main ke Bayeman, begitu juga sebaliknya,” kata Pariyani yang merupakan warga Kampung Mirikerep, Kota Magelang, itu.

Sebagai saudara, Pariyani pun selalu memberi motivasi kepada Felix untuk tetap tabah dan tegar menghadapi musibah ini. Meskipun Pariyani tahu, peristiwa yang merenggut nyawa orang-orang yang ia sayangi itu tidak bisa lepas dari ingatannya.

“Saya tahu ini kejadian yang memilukan bagi Felix. Sejak bayi ia sudah kehilangan sosok ibu kandung. Belum lama ia menemukan kebahagiaan dengan keluarga baru, namun kini harus kehilangan lagi,” ucap Pariyani.

Di mata keluarga, Felix adalah anak yang pendiam dan penurut. Dia juga mewarisi sifat ayahnya yang baik dan suka menolong. Menurut Pariyani, kepergian kakaknya ke Yogyakarta juga dalam rangka membeli paket lebaran untuk karyawan-karyawan serta sanak keluarganya.

Sementara itu, prosesi pemakaman keluarga Iwan Santoso berlangsung mengharukan. Upacara pelepasan jenazah dipimpin langsung oleh Walikota Magelang, Sigit Widyinindito. Felix pun hanya bisa memandangi satu persatu orang-orang yang dicintainya dimasukkan ke dalam liang lahat dan diuruk tanah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com