Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asosiasi Pesantren NU Anggap Hari Santri Tak Penting

Kompas.com - 03/07/2014, 13:45 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com - Janji capres Jokowi terkait penetapan Hari Santri setiap 1 Muharram dinilai sebagai janji yang tidak terlalu penting. Capres diminta lebih fokus bagaimana mengembangkan pendidikan pesantren dan menyejajarkannya dengan pendidikan umum lainnya.

Wakil Ketua Asosiasi Pesantren NU Indonesia atau Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) KH Fathurrozi mengatakan, penentuan 1 Muharam menjadi Hari Santri bukanlah sesuatu yang krusial dan tidak ada urgensinya. Sebab, 1 Muharam sudah merupakan hari besar, yakni Tahun Baru Islam.

"Maka dari itu, tidak ada yang merespons hingga saat ini ide Hari Santri itu, karena nggak ada urgensinya dan konteksnya apa. Apakah diperingati karena merupakan hari pertama didirikan ponpes di Jawa atau gerakan santri besar-besaran melakukan revolusi? Kan tidak ada," jelas pengasuh Pondok Pesantren An-Nur, Bululawang, Malang, ini di Surabaya, Kamis (3/7/2014).

Kalau memang diperlukan ada peringatan Hari Santri, dirinya lebih setuju dilakukan bertepatan saat peringatan momentum Resolusi Jihad NU yang dicetuskan KH Hasyim Asy'ari (pendiri NU) saat perjuangan kaum santri terhadap penjajah, bukannya pada 1 Muharam. Kata dia, yang lebih penting sekarang itu perhatian pemerintah kepada pengembangan pesantren.

"Bagaimana lulusan pendidikan pesantren bisa dianggap sama dengan lulusan pendidikan umum lainnya," tambah Fathurrozi.

Lagipula, kata dia, ide Hari Santri bukanlah ide orisinil Jokowi. Menurut Fathurrozi, itu adalah ide lama Gus Thoriq, pimpinan Ponpes Babussalam Banjarejo, Kabupaten Malang. Bahkan setiap 1 Muharram, kata Fathurrozi, sejak lima tahun lalu, pesantren tersebut selalu menggelar peringatan Hari Santri.

Janji Jokowi soal Hari Santri, diucapkan saat berkunjung di Pondok Pesantren Babussalam, Malang, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Janji Jokowi itu kemudian direspons oleh anggota tim pemenangan calon presiden calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Fahri Hamzah melalui twitter dan menjadi polemik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com