"Kemungkinan karena puntung rokok yang kena kayu bekas penggergajian. Tadi informasinya ada orang yang ngerokok di bagian penggergajian situ," kata Mujiantoro (53), pemilik gudang yang ditemui Kompas.com di lokasi kebakaran.
Mujiantoro mengaku mendapatkan informasi tentang rokok itu dari Supardi, orang kepercayaannya. Berdasarkan informasi yang dia dapatkan, titik api pertama kali muncul memang dari areal penggergajian yang berada di sudut areal gudang seluas 3.000 meter persegi itu.
Meski dipastikan mengalami kerugian besar, Mujiantoro bersyukur tak ada korban jiwa dalam kebakaran ini. Delapan karyawannya sudah pulang ketika kebakaran terjadi karena gudang kayunya beroperasi hingga pukul 16.00 WIB.
"Kalau melihat kayu yang sudah terbakar saat ini, kerugian saya bisa mencapai Rp 250 juta," kata Mujiantoro tentang kerugian material dari kebakaran ini.
Sebelumnya diberitakan, kebakaran itu terjadi sekitar pukul 21.30 WIB, melalap tumpukan kayu kering yang terhampar di lahan gudang tersebut. Pemadaman api sempat terkendala banyaknya material yang mudah terbakar dan sempitnya akses jalan. Ditambah lagi, warga memenuhi lokasi kebakaran untuk menonton.
Lokasi gudang kayu berada di areal persawahan sehingga jauh dari permukiman warga. Namun, Kepala Desa Gogorante, Supatmako, mengkhawatirkan menara dan jaringan listrik saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) yang berada di atas lokasi kebakaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.