Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diselamatkan, 5.166 Telur Penyu di Pantai Boom Banyuwangi

Kompas.com - 28/06/2014, 14:16 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Selama tiga bulan terakhir, nelayan Pantai Boom Banyuwangi menyelamatkan 5.166 telur penyu yang ada di sepanjang pantai. "Panjang pantai sekitar 12 kilometer termasuk Pantai Solong, Pantai Cacalan, Pulau Santen dan sebagian Pantai Cemara Udang," ungkap Ardis (31), warga Kelurahan Mandar, Kabupaten Banyuwangi, Sabtu (28/6/2014).

Lelaki yang juga menjadi relawan tersebut mengaku ada sekitar 55 penyu jenis Lekang yang bertelur di kawasan pantai yang berada di tengah kota tersebut. "Telur sebanyak itu didapatkan sejak awal April 2014 hingga sekarang. Semua kami pindahkan ke penetasan semi-alamiah telur penyu yang ada di Pantai Boom Banyuwangi," tambahnya.

Demi menjaga pencurian, Ardis dan dua relawan lainnya selalu bergadang dan ronda di sepanjang pantai. "Kalau ada penyu yang bertelur langsung digali dan dipindahkan. Terlambat sedikit nanti kalah cepat dengan predator dan juga pemburu telur," kata Ardis.

Walaupun Ardis dulu juga memburu telur penyu, namun saat ini ia sadar sehingga mengajak nelayan-nelayan lain untuk menjaga telur penyu di penetasan semi alamiah yang dibuatnya.

"Penyu itu binatang langka. Kalau telurnya dikonsumsi maka akan semakin langka. Penyu yang bertelur di sini merupakan penyu yang juga menetas di sini. Jadi harapannya telur-telur yang menetas ini 15-20 tahun lagi akan kembali ke sini untuk bertelur. Dan merupakan warisan yang bisa ditinggalkan untuk anak-anak Banyuwangi nantinya," kata Ardis.

Persentase telur yang menetas mencapai 80 persen, namun menurut Ardis, banyak hal yang mempengaruhinya. "Contohnya jika telur sudah lebih 30 jam, maka kegagalannya tinggi. Kemarin dari 127 telur penyu, yang menetas 106. Pernah juga dari puluhan telur hanya tiga yang menetas. Sampai saat ini dari 5.166 telur penyu sudah ada 300 telur yang menetas," ungkap dia.

Biasanya telur penyu yang menetas menjadi tukik akan dilepas liarkan setelah berumur dua minggu lebih. "Kami pelihara dulu sampai kuat dan nanti biasanya dilepasliarkan jika ada even ataupun jika ada beberapa tamu yang datang ke Banyuwangi. Seperti hari ini ketika Kepala Polda Jatim datang dan ikut melepasliarkan tukik bersama wisatawan dan juga warga," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com